Thursday 21 March 2013

Semua Tentang Urin Manusia


Klasifikasi urin

·         Kandungan urin
Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa tetapi mengandung bahan – bahan seperti :
1.       Air, urea, dan amonia yang merupakan sisa – sisa pembongkaran protein.
2.       Garam – garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
3.       Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin
4.       Zat – zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin B, vitamin C, obat – obatan dan hormon.
• pH : Ini adalah derajat keasaman air seni. pH urine pada orang normal adalah 4,8 – 7,4. pH di bawah 7,0 disebut asam (acid) dan pH di atas 7,0 dinamakan basa (alkali). Beberapa keadaan dapat menyebabkan pH urine menjadi basa , misalnya : diet vegetarian, setelah makan, muntah hebat, infeksi saluran kencing oleh bakteri Proteus atau Pseudomonas, urine yang disimpan lama, terapi obat-obatan tertentu, atau gangguan proses pengasaman pada bagian tubulus ginjal. Sebaliknya, pH urine bisa menjadi rendah atau asam dapat dijumpai pada : diabetes, demam pada anak, asidosis sistemik, terapi obat-obatan tertentu.
• Jika urin mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus. Biasanya tidak ada protein yang terdeteksi pada urinalisis. Adanya protein dalam urine disebut proteinuria. Proteinuria menunjukkan kerusakan pada ginjal, adanya darah dalam air kencing atau infeksi kuman. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan proteinuria adalah : penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefropati karena diabetes, pielonefritis, nefrosis lipoid), demam, hipertensi, multiple myeloma, keracunan kehamilan (pre-eklampsia, eklampsia), infeksi saluran kemih (urinary tract infection). Proteinuria juga dapat dijumpai pada orang sehat setelah kerja jasmani, urine yang pekat atau stress karena emosi
• Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula yang tinggi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus).
• Bilirubin dan Urobilinogen
Bilirubin adalah produk perombakan hemoglobin (zat warna merah darah) oleh sel-sel retikuloendotel yang tersebar di seluruh tubuh. Bilirubin semula bersifat tidak larut air, kemudian oleh hati dikonjugasi sehingga larut air. Selanjutnya, bakteri-bakteri dalam usus akan mengubah bilirubin menjadi urobilinogen. Karena proses oksidasi, urobilinogen berubah menjadi urobilin, suatu zat yang memberikan warna yang khas pada urine. Dalam keadaan normal bilirubin tidak ada dalam urine. Adanya bilirubin dalam urine (bilirubinuria) menggambarkan kerusakan sel hati (misalnya hepatitis) atau sumbatan saluran empedu. Peningkatan urobilinogen dalam urine menggambarkan adanya kerusakan sel hati (misalnya hepatitis) atau peningkatan perombakan hemoglobin. Sedangkan pada sumbatan saluran empedu, urobilin tidak dijumpai dalam urine.
• Berat Jenis
Berat jenis (BJ) atau specific gravity (SG) dipengaruhi oleh tingkat keenceran air seni. Pada orang normal, berat jenis urine adalah 1,015 – 1,025. Seberapa banyak Anda minum atau berkemih akan mempengaruhi BJ urine; semakin banyak berkemih, akan semakin rendah BJ, demikian sebaliknya. Adanya protein atau glukosa dalam urine akan meningkatkan BJ urine. Jika ada protein dalam urine, maka setiap 1% proteinuria BJ bertambah 0,003. Jika ada glukosa dalam urine, maka setiap 1% glukosuria BJ bertambah 0,004.
• Darah : Dalam keadaan normal, tidak ada darah atau hemoglobin dalam air seni. Adanya darah dalam urine (hemoglobinuria) dapat menunjukkan adanya trauma atau perdarahan pada ginjal atau saluran kemih, infeksi, tumor, batu ginjal.
• Nitrit : Dalam urine orang normal terdapat nitrat sebagai hasil metabolism protein. Jika terdapat infeksi saluran kemih (urinary tract infection) oleh kuman dari spesies Enterobacter, Citrobacter, Escherichia, Proteus dan Klebsiela yang mengandung enzim reduktase, maka nitrat akan diubah menjadi nitrit.
• Keton : Keton merupakan sampah hasil metabolisme lemak. Jika persediaan glukosa menurun, maka untuk mencukupi suplai energi, cadangan lemak yang ada dimetabolisme. Peningkatan metabolisme lemak ini menyebabkan penumpukan keton (asam betahidroksi butirat, asam aseto asetat dan aseton) dalam urine atau dinamakan ketonuria. Ketonuria dapat dijumpai pada penderita diabetes mellitus atau pada orang yang kelaparan.
• Lekosit Esterase : Lekosit esterase adalah enzim yang dikeluarkan oleh sel lekosit netrofil. Dalam keadaan normal tidak ditemukan lekosit esterase. Adanya lekosit esterase dalam air seni menunjukkan infeksi saluran kemih (urinary tract infection).
• Sedimen / Endapan : Pemeriksaan sedimen urine dilakukan secara mikroskopik untuk mengetahui adanya : (1) material organik, yaitu sel-sel (eritrosit, lekosit, epitel), silinder (cast) dan bentuk lain : silindroid, benang lender; (2) material anorganik, yaitu garam amorf dan kristal; (3) elemen lain, seperti bakteri, parasit Trichomonas sp., jamur (misal Candida), atau spermatozoa.
• Eritrosit : Dalam keadaan normal, terdapat 0 – 2 sel eritrosit dalam urine. Jumlah eritrosit yang meningkat menggambarkan adanya trauma atau perdarahan pada ginjal dan saluran kemih, infeksi, tumor, batu ginjal.
• Lekosit : Dalam keadaan normal, jumlah lekosit dalam urine adalah 0 – 4 sel. Peningkatan jumlah lekosit menunjukkan adanya peradangan, infeksi atau tumor.
• Epitel : Ini adalah sel yang menyusun permukaan dinding bagian dalam ginjal dan saluran kemih. Sel-sel epitel hampir selalu ada dalam urine, apalagi yang berasal dari kandung kemih (vesica urinary), urethra dan vagina.
• Silinder (cast) : Ini adalah mukoprotein yang dinamakan protein Tam Horsfal yang terbentuk di tubulus ginjal. Terdapat beberapa jenis silinder, yaitu : silinder hialin, silinder granuler, silinder eritrosit, silinder lekosit, silinder epitel dan silinder lilin (wax cast). Silinder hialin menunjukkan kepada iritasi atau kelainan yang ringan. Sedangkan silinder-silinder yang lainnya menunjukkan kelainan atau kerusakan yang lebih berat pada tubulus ginjal.
• Kristal : Dalam keadaan fisiologik / normal, garam-garam yang dikeluarkan bersama urine (misal oksalat, asam urat, fosfat, cystin) akan terkristalisasi (mengeras) dan sering tidak dianggap sesuatu yang berarti. Pembentukan kristal atau garam amorf dipengaruhi oleh jenis makanan, banyaknya makanan, kecepatan metabolisme dan konsentrasi urine (tergantung banyak-sedikitnya minum). Yang perlu diwaspadai jika kristal-kristal tersebut ternyata berpotensi terhadap pembentukan batu ginjal. Batu terbentuk jika konsentrasi garam-garam tersebut melampaui keseimbangan kelarutan. Butir-butir mengendap dalam saluran urine, mengeras dan terbentuk batu.
• Silindroid : Ini adalah material yang menyerupai silinder. Tidak memiliki arti yang banyak, mungkin sekali berrati adanya radang yang ringan.
• Benang lendir (mucus filaments) : Ini didapat pada iritasi permukaan selaput lendir saluran kemih.
• Spermatozoa : bisa ditemukan dalam urin pria atau wanita dan tidak memiliki arti klinik.
• Bakteri : Bakteri yang dijumpai bersama lekosit yang meningkat menunjukkan adanya infeksi dan dapat diperiksa lebih lanjut dengan pewarnaan Gram atau dengan biakan (kultur) urin untuk identifikasi. Tetapi jika ada bakteri namun sedimen “bersih”, kemungkinan itu merupakan cemaran (kontaminasi) saja.
• Sel jamur : menunjukkan infeksi oleh jamur (misalnya Candida) atau mungkin hanya cemaran saja.
• Trichomonas sp. : Ini adalah parasit yang bila dijumpai dalam urin dapat menunjukkan infeksi pada saluran kemih pada laki-laki maupun perempuan.
·         Cara menganalisa Hasil Laboratorium urine
                Beberapa macam pemeriksaan urin, yaitu urinalisis, tes kehamilan, tes narkoba, biakan kuman, kepekaan obat, dsb. Urinalisis atau tes urin rutin digunakan untuk mengetahui fungsi ginjal dan mengetahui adanya infeksi pada ginjal atau saluran kemih. Tes ini terdiri dari :
                Tes makroskopik dilakukan dengan cara visual. Pada tes ini biasanya menggunakan reagen strip yang dicelupkan sebentar ke dalam urine lalu mengamati perubahan warna yang terjadi pada strip dan membandingkannya dengan grafik warna standar. Tes ini bertujuan mengetahui pH, berat jenis (BJ), glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, darah, keton, nitrit dan lekosit esterase.
                Tes mikroskopik dilakukan dengan memutar (centrifuge) urin lalu mengamati endapan urin di bawah mikroskop. Tes ini bertujuan untuk mengetahui : (1) unsur-unsur organik (sel-sel : eritrosit, lekosit, epitel), silinder, silindroid, benang lendir; (2) unusur anorganik (kristal, garam amorf); (3) elemen lain (bakteri, sel jamur, parasit Trichomonas sp., spermatozoa).
·         Mendeteksi penyakit melalui warna urine
• Kuning
Menurut ahli urlogi, urine yang sehat adalah berwarna kuning pucat atau gelap. Namun hal itu tergantung pada tingkat dehidrasi. Jika warna urine anda tetap berada di koridor warna kuning boleh bernafas lega. Sebab urine berwarna kuning tergolong normal dan tidak teridentifikasi penyakit. Urine berwarna kuning tua atau pekat kemungkinan akibat dehidrasi, tapi bisa juga merupakan tahap awal penyakit liver. Datanglah ke dokter jika menjumpai warna urine Anda seperti ini terus menerus.Urine berwarna kuning terang bisa juga akibat mengkonsumsi vitamin dalam dosis tinggi, terutama riboflavin (vitamin B).
• Hijau
Penggunaan beberapa obat antiseptik dan anestesi bisa memberikan warna semburat hijau pada urine. Bila urine berwarna hijau juga tidak perlu khawatir. Warna hijau masih tergolong aman - aman saja.
• Orange
Urine berwarna orange pertanda disfungsi hati. Jika urine anda berwarna orange biasanya dibarengi dengan feses yang berwarna putih. Hal ini bisa saja terjadi karena ikterus obstruktif (penyumbatan usus kecil). Segera ambil tindakan bila urine berwarna orange. Urine berwarna orange mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Pyridium, antibiotik yang biasa digunakan untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat membuat urine Anda berwarna orange. Begitu juga bila Anda melakukan diet vegetarian.
• Cokelat
Warna cokelat menjadi tanda penyakit ginjal yang sangat serius, bahkan fistula. Kondisi ini biasanya karena ada kebocoran usus ke kandung kemih. Indikasi penyakitnya adalah hepatitis. Tetapi bila urine berwarna cokelat tua / hitam, indikasi penyakitnya adalah sindroma nefrotika (penyakit ginjal). Urine berwarna kecoklatan bisa menandakan adanya darah dalam urine. Tapi urine juga dapat berubah warna coklat jika ada otot yang rusak atau melakukan olahraga terlalu berlebihan. Bisa juga akibat terlalu banyak makan kacang. Urine berwarna kecoklatan juga mengindikasikan adanya porphyria penyakit kelainan pada darah.
• Merah
Urine berwarna merah benar - benar pertanda buruk dan berbahaya. Merah pertanda ada darah dalam urine. Dapat diartikan pendrahan atau kanker. Pada orang berusia lebih dari 40 tahun, hipotesis awal adalah kanker kandung kemih atau glomerulonevitis nefitit akut (penyakit ginjal akut).
• Bening
Anda yang berada pada golongan ini boleh bernafas lega. Urine bening menandakan kadar racun didalam tubuh seseorang berkurang. Oleh sebab itu, jaga kesehatan dan selalu minum air putih delapan gelas per hari.
Selain warna, urin juga mengelurkan bau yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Misalnya pada penderita diabetes dan kelaparan bau urinnya cenderung manis dan berbau buah, sementara untuk urin yang terinfeksi bakteri E. coli lebih memproduksi urin dengan bau yang sangat menyengat.
·         Bedanya kencing warna kuning dan putih itu apa?
                Warna kencing putih bening memang warna normal air kencing jika warna berubah menjadi kuning muda atau bahkan menjadi kuning tua itu artinya bahwa tubuh kita sudah mulai kurang cairan, mungkin asupan yang kurang atau aktivitas yang banyak karena cairan tubuh kita paling banyak dikeluarkan melalui kencing, dan keringat.
                Warna kencing yang bening biasanya karena banyak minum cairan. Meski banyak minum air itu baik tapi tetap harus hati-hati, jangan terlalu banyak minum karena juga bisa membahayakan tubuh. Minum air sebaiknya disesuaikan dengan berat badan (berat badan 60 kg berarti minum 2 liter air per hari).
                Kencing atau urin yang berwarna kuning bercahaya karena merupakan hasil ekskresi (pengeluaran) pigmen yang ditemukan dalam darah yang disebut urochrome. Tapi urine bisa berubah warna, sesuai dengan makanan atau penyakit yang diderita seseorang.
Intinya : warna urine itu ada yang bening tidak berwarna, sedikit menguning, kekuningan, kuning, kuning pekat..
1. yg bening sekali = Anda terlalu banyak minum air
2. sedikit menguning = Anda sudah meminum air putih cukup
3. kuning sekali = jarang minum air putih (dehidrasi), perlu banyak minum.
 
Sumber : Ngerangkum ^^
link download : disini

2 comments:

  1. Sy mau tanya Kalau dlm urine terdapat am phospat positif artinya apa ya ? Mohon informasinya..trims..

    ReplyDelete