Sunday 11 August 2013

MAKALAH PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah laporan “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau” yang dibimbing oleh Ibu Irma Rahmawati,S.pd. dapat terselesaikan pada waktunya.
          Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat  yang dapat dirasakan  adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa yang  sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Penulis menyadari, bahwa makalah laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan.  Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami dalam pembuatan makalah laporan.
          Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar penulis lebih bisa mengembangkan diri dalam pembuatan makalah laporan. Mudah-mudahan makalah laporan yang sangat singkat ini berguna khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca. Amin.

                                                                                   



Jatinangor, 31 Juli 2013


                                                                                                Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
1.1           Latar belakang masalah
          Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
          Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
          Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
          Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit  pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
          Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar (radikula), daun (kotiledon), dan bunga (kaulikulus).
          Sesuai pengan penjelasan diatas, penulis termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor.  Untuk itu penulis membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada makalah laporan ini.

1.2           Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan, diantaranya :
1.     Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau ?
2.     Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang hijau yang diletakkan didua tempat ?
3.     Bagaimanakah peran media kapas pada proses pertumbuhan dan perkembangan kecambah ?
4.     Apakah yang akan terjadi jika tanaman kacang hijau tidak di pindahkan ke media tanah ?

1.3           Tujuan Penelitian
          Penulisan makalah laporan ini untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, dan pembaca pada umumnya. Adapun tujuan dari penelitian dan penulisan makalah laporan ini adalah :
1.     Untuk mengetahui kebenaran tentang kecepatan pertumbuhan kecambah yang dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
2.     Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat yaitu di tempat terang dan di tempat gelap.
3.     Untuk Mengamati pengaruh media kapas terhadap psoses pertumbuhan kacang hijau.
4.     Untuk mengetahui kebenaran keterikatan kapas dengan tanaman kacang hijau.
1.4           Manfaat Praktikum
          Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut.
1.     Bagi penulis : 
→ Menambah pengetahuan tentang faktor cahaya dalam    mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya pada tanaman kacang hijau.
2.     Bagi pembaca :
3.     → Mengetahui dimana tempat yang baik untuk menempatkan biji kacang hijau agar mendapatkan hasil yang baik.
4.     → b. Mengetahui kualitas kecambah yang diletakkan ditempat yang gelap atau kurang cahaya dan yang diletakkan di tempat yang terang.

1.5           Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
     1.5.1 Teknik Observasi
Teknik observasi atau pengamatan langsung merupakan teknik      pengumpulan data melalui pengamatan yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki. Pada teknik ini, kami selalu mengamati pertumbuhan kecambah yang kami teliti dan mencatat perubahan yang terjadi setiap hari pada setiap kecambah.
     1.5.2 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memperoleh data dengan cara uji coba/percobaan secara langsung pada kecambah yang kami teliti. Dengan percobaan secara langsung kita memperoleh pengalaman yang bermakna serta keakuratan penelitian.




1.6           Hipotesis
          Perumusan hipotesis mempunyai peranan yang cukup penting dalam membimbing penelitian lebih lanjut, yang akhirnya digunakan untuk mempertahankan, merevisi, atau menolak hipotesis tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh sugiyono tahun 2009 (dalam buku metode penelitian pendidikan oleh kurjono,2011) yaitu “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah ini dinyatakan dalam bentuk kalimat”. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto tahun 2002 (dalam buku metode penelitian pendidikan oleh Kurjono, 2011) mengatakan bahwa “Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
          Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajukan beberapa hipotesis, di antaranya sebagai berikut :
1. Pengaruh cahaya dapat menurunkan konsestrasi auksin, yang pada dasarnya berfungsi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2. Kapas sangat cocok untuk kecambah kacang hijau karena kapas memiliki daya serap tinggi terhadap air, sehingga biji dapat dengan mudah mengambil air tersebut. Juga, kapas memiliki serat-serat halus yang mengakibatkan akar biji dapat menancap dengan mudahnya.
3. Tanaman kacang hijau akan mati, karena berkurangnya pasokan air yang di butuhkan oleh tanaman kacang hijau dan kapas tidak dapat menopang akar tanaman kacang hijau yang sudah tumbuh besar.







BAB II
KAJIAN TEORI

2.1   Teori dalam Perkecambahan Biji Kacang Hijau
          Dalam perkecambahan biji Kacang Hijau, dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh SCHLEIDEN dan SCHWANN (Suryowinoto dan Suryowinoto, 1977) yang menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora. Perkecambahan biji ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
No.
Faktor perkecambahan
1.
Air
2.
Suhu
3.
Oksigen
4.
Cahaya











BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Langkah-langkah penelitian
1). Menentukan Obyek yang akan di teliti, Populasi yang akan diamati, dan    Sampel Penelitian.
           Obyek      : Kacang Hijau
           Populasi   : 10 Kacang Hijau
           Sampel     : 5 Kacang Hijau
      2). Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di rumah masing-masing
      3). Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama satu minggu dimulai dari hari Senin, 8 Agustus 2011 sampai hari Senin, 15 Agustus 2011
      4). Variabel Penelitian
Hubungan Sebab Akibat   : Perkecambahan lebih cepat di tempat gelap.
Variabel Bebas                  : Intensitas cahaya untuk perkecambahan.
Variabel Terikat                 : Kecepatan tumbuh kecambah
     5). Alat dan Bahan
a). Alat: Penggaris 30 cm,  2 buah aqua gelas bekas, alat tulis, kamera
          b). Bahan: Kapas, Kacang Hijau 10 butir, Air secukupnya
   


    6). Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .
2. Cucilah biji kacang hijau dengan air bersih.
3. Siapkan wadah yang akan digunakan yaitu aqua gelas bekas.
4. Letakkan kapas di dalam aqua gelas bekas.
5. Letakkan 5 biji kacang hijau di kapas yang telah di letakkan di aqua gelas        bekas.
6. Letakkan bekas aqua gelas bekas yang telah di isi dengan kapas dan biji kacang hijau, satu di tempat yang gelap atau kurang cahaya dan satu di tempat yang terang.
7. Siramlah biji kacang hijau tersebut.
8. Lakukan pengukuran terhadap masing – masing biji kacang hijau dengan menggunakkan penggaris setiap pagi.
9. Siram biji tersebut setiap hari.
10. Mengamati perubahan ataupun perkecambahan kacang hijau yang terjadi setiap hari dalam waktu yang sama.
11. Mengukur batang kacang hijau ketika muncul daun pertama pada tumbuhan kacang hijau tersebu dan buatlah tabel beserta grafiknya
12.  Memotret setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau








3.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
            
          Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara factor luar dan factor dalam.  faktor luar antara lain, makanan, air, cahaya dan lingkungan. Faktor dalam antara lain, sifat genetis yang ada didalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

1. Faktor Luar/Eksternal
            Faktor luar atau lingkungan adalah faktor yang ada di sekeliling organisme. faktor lingkungan ini misalnya, makanan, air, cahaya, suhu, udara dan kelembapan. aktifitas makluk hidup juga ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
    a.    Makanan dan air
Tumbuhan memproleh makanan yang berupa senyawa kimia. Zat makanan diperlukan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri yaitu dengan cara fotosintesis. tumbuhan membutuhkan zat anorganik yang umumnya diambil dari dalam tanah  dalam bentuk ion, dan CO2 diambil dari udara. beberapa unsure dibutuhkan dalam jumlah banyak, unsur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, misalnya C (karbon), P (fosforus), dan Mg (magnesium). Sedangkan unur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, misalnya Zn (Zink), Mn(mangan) dan Ca (kalsium).
Tumbuhan yang kekurangan makanan akan terhambat pertumbuhanya. contohnya kekurangan zat besi dan magnesium dapat mengakibatkan Klorosis. klorosis menyebabkan tumbuhan berwarna pucat dan akhirnya mati.kekurangan Fosforus mengakibatkan daun berbercak kemerahan yang selanjutnya menyebabkan daun cepat rusak. Pengambilan garam mineral dari dalam tanah pada umunya bersamaan dengan pengambilan air.
Air sangat berperan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk hidup. pada tumbuhan ,kekurang air akan meningkatkan sintesis adsisin, yaitu suatu hormon yang dapat menghambat pertumbuhan. 







b.   Cahaya
          Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat, namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.

c.    Suhu
Semua makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya. suhu mempengaruhi kerja enzim pada tumbuhan, perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan adalah 10-38’C dan pada umumnya tumbuhan tidak dapat tumbuh dibawah suhu 0’C dan diatas 45’C.
d.   Udara (Oksigen)
Pada tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis sangat dibutuhkan udara yakni karbondioksida, dimana tumbuhan menghirup karbondioksida pada siang hari sedangkan pada malam hari nya tumbuhan menghirup oksigen.
e.    Kelembapan
Pada tumbuhan, udara yang lembab mencegah proses penguapan air, sehingga penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah semakin sedikit. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan air dan garam mineral terlarut pun semakin banyak.

2. Faktor Dalam / Internal

    Faktor Intrasel, yaitu Faktor yang disebabkan oleh Gen.
    Faktor intersel, yaitu Faktor yang ada diantara sel seperti Hormon Fitohormon.

a.    Auksin, Berfungsi :
·        Berperan dalam Pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel.
·        Merangsang cambium untuk membentuk Xilem dan Floem memelihara elastisitas dinding sel primer.
·        Menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun, serta pembentukan Partenokarpi (Pembentukan buah tanpa biji), akar lateral dan serabut akar.




b.    Giberelin, Berfungsi :
·        Berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio.
·        Merangsang pembentukan enzim amilase.
·        Mencegah kekerdilan tumbuhan, pembentukan biji.

c.    Etilen, Berfungsi :
·        Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
·        Merangsang proses pembentukan bunga.

d.    Sitokinin, Berfungsi :
·        Berperan dalam proses pembelahan sel.
·        Merangsang pembentukan akar, batang, cabang akar dan pucuk.
·        Menghambat proses penuaan .

e.    Asam Absisat (ABA), Berfungsi :
·        Berperan dalam proses penuaan dan rontoknya daun.
·        mempertahankannya tumbuh pada lingkungan yang buruk.

f.     Kalin
·        Berperan dalam proses organogenesis (Pembentukan Organ).
     1. Rizhokalin, pembentukan akar.
     2. Kaulokalin, pembentukan batang.
     3. Filokalin, pembentukan daun.
     4. Antokalin, pembentukan bunga.

g.    Asam Traumalin, Berfungsi :
·        Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka.

3.3 Klasifikasi tanaman kacang hijau

Kingdom                : Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom           : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi           : Spermatophyta (Menghasilkan biji) 
Divisi                     : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas                     : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 
Sub Kelas              : Rosidae 
Ordo                      : Fabales 
Famili                    :
Fabaceae (suku polong-polongan) 
Genus                    : 
Phaseolus / Vigna
Spesies                  : Phaseolus radiatus L. / Vigna. Radiata

1.     Didalam Kacang hijau yang masih segar hanya mengandung kalori sekitar 31 kkal  dalam per 100 g (kacang hijau mentah) serta mengandung lemak tak jenuh. Sehingga hal ini bisa memperlancar dan menghilangkan lemak jenuh yang tertempel pada arteri, dengan hilangnya lemak jenuh di arteri aliran darah akan kembali lancar lagi.
2.     Kacang Hijau kaya akan serat, serat ini berfungsi sebagai pencuci perut, serta melindungi kinerja selaput lendir usus, sehingga zat beracun atau bahan kimia akan terserap oleh serat tersebut, dan tentunya akan meminimalisir terjadinya penyakit kanker dalam usus.
3.     Kacang hijau mengandung zat vitamin A, Jenis vitamin ini tentunya sangat baik untuk kesehatan mata kita, selain baik untuk kesehatan mata, vitamin A juga bermanfaat Untuk menjaga dan melindungi  kesehatan jaringan tubuh, sehingga mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit.
4.     Kacang hijua mampu mengobati Kolesterol, seperti yang kita tahu bahwa Kacang hijau memiliki lemak tak jenuh, jenis tanaman polong yang satu ini juga rendah akan kandungan kalori, sehingga sangat baik untuk anda penderita kolestrol, anda bisa mengkonsumsi kacang hijau setiap hari, dengan aneka pilihan olehan baik bubur, onde-onde, eskacang hijau dll. Sehingga dengan mengkonsumsi kacang hijau kolestrol dalam tubuh anda sedikit-demi sedikit akan berkurang.
5.     Kacang hijau bermanfaat baik untuk ibu hamil. Adapun hal-hal yang membuat kacang hijau bermanfaat baik untuk kesehatan ibu hamil adalah adanya kandungan, Asam folat, vitamin B1, B2 kandungan protein, lemak tak jenuh, karbohidrat, kalsium dan fosfor, semua kandungan ini bermanfaat untuk kesehatan janin dan ibu hamil. Jadi kacang hijau cocok untuk dikonsumsi para ibu hamil yang menginginkan kesehatan dalam mengandung bayi.






3.5 Ciri-Ciri Tanaman Kacang Hijau
1. Kacang hijau biasanya banyak ditanam di sawah dan ladang yang bertanah lembab serta cukup mendapat sinar matahari.
2. Tanaman perdu berbatang basah ini tingginya 3 meter.
3. Batangnya bercabang tegak, bunga berbentuk kupu-kupu berwarna kuning kehijauan. Dari bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10 sampai 15 biji.
4. Kulitnya berwarna hijau dan biji berwarna putih.
5. Daunnya adalah daun majemuk yang terdiri dari tiga helai daun, berbentuk segitiga dan tulang daunnya menyirip.

3.6 Hasil Pengukuran Pengamatan
    
     3.6.1 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang.
 
Biji Kacang hijau
                               Hari ke-                             
 Keterangan Biji
1             (26/07/13)
2 (27/07/13)
3 (28/07/13)
4   (29/07/13)
5 (30/07/13)
6 (31/07/13)
1
.
 0,5 cm
1 cm
2 cm
4 cm

  Berhasil
2
.
.
.
.
0,5

  Berhasil
3
.
.
.
.
0,5

  Berhasil
4
.
.
.
1 cm
2 cm

  Berhasil
5
.
.
.
.
.

        







  3.6.2 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap.
 
Biji Kacang hijau
                               Hari ke-                             
Keterangan Biji kacang hijau
1             (26/07/13)
2 (27/07/13)
3 (28/07/13)
4   (29/07/13)
5 (30/07/13)
6 (31/07/13)
1
.
.
0,5 cm
0,5 cm
1 cm

  Berhasil
2
.
0,5 cm
1 cm
2 cm
3 cm

  Berhasil
3
.
1 cm
2 cm
4 cm
5 cm

  Berhasil
4
.
2 cm
3 cm
5 cm
7 cm

  Berhasil
5
.
0,5
1 cm
2 cm
4 cm

  Berhasil





















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN



















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Informasi Spesies Kacang Hijau. (http://www.plantamor.com/, diakses tanggal 21 Agustus 2009 pukul 18:34)
Anonim. 2008. Kecambah Kacang Hijau. (http://www.isotockphoto.com/, diakses tanggal 22 Agustus 2009 pukul 09:41)
Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA untuk kelas XII. Jakarta : Esis.
Campbell, N. A, J. B. Reece and L. E. Mitchell. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Prawirohartono, slamet. 2004. Biologi SMA Kelas 1. Bumi Aksara. Jakarta.

Setyaningsih, Eko. 2007. Biologi SMA Kelas 2. Sinar Grafika. Jakarta.

Piadi Arif, Tri Silawati. 2007.Sains Biologi Kelas 3. Yudhistira.

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011.  BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis
Hildayani. 2009. Kurva Sigmoid Tumbuhan. (http://www.21ildahshiro.blogspot.com/, diakses tanggal9 September 2009 pukul 17:14)
Irwan, Aep Wawan. 2005. Kebutuhan Air, Iklim, dan Waktu Tanam Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. (http://www.pustaka.unpad.ac.id/, diakses 31 Agustus 2009 pukul 17:14)
Silvia, Ai Fitri. 2007. Laporan Pratikum Biologi. (http://www.silvia261.blogspot.com/, diakses tanggal 9 September 2009 pukul 17:04)
Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sarjilah. 2008. Modul Bimbingan Belajar Biologi. Yogyakarta
Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi SMA Kelas X. Malang: Erlangga
www. Google. Id
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html
Halaman sebagai pedoman kerangka laporan ini.

Halaman untuk pengaruh media tanam pada kecambah.

Halaman untuk pengaruh media tanam pada kecambah.

Halaman untuk contoh laporan biologi.

Halaman Format Laporan Penelitian.

Science http://www.blogger.com/pengamatan-pertumbuhan-biji-kacanghijau.html
Halaman contoh laporan pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau.

Pratiwi, D.A., S. Maryati, Srikini, Suharno, & Bambang S. 2007. BIOLOGI untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga



Sumber : NGERANGKUM

3 comments:

  1. kok gak bisa di kopi...???
    jangan pelitlah, kalo nggak mau membagi sama orang beritanya jgn bikin berita

    ReplyDelete