Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah laporan “Pengaruh
Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau” yang
dibimbing oleh Ibu Irma Rahmawati,S.pd. dapat terselesaikan pada waktunya.
Melalui
penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya
dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu
manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensi pembelajaran para siswa yang sebagian besar
merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Penulis menyadari,
bahwa makalah laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami dalam pembuatan makalah laporan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun agar penulis lebih bisa mengembangkan diri dalam
pembuatan makalah laporan. Mudah-mudahan makalah laporan yang sangat singkat
ini berguna khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca. Amin.
Jatinangor,
31 Juli 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Cahaya
matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia.
Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tumbuhan
adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya.
Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan
bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan
yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan
dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya
pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu
tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena
karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering.
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan
biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Biji
dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar (radikula), daun
(kotiledon), dan bunga (kaulikulus).
Sesuai pengan penjelasan diatas,
penulis termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat
ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu penulis
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada makalah laporan
ini.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan,
diantaranya :
1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari
terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah
kacang hijau yang diletakkan didua tempat ?
3. Bagaimanakah peran media kapas pada proses
pertumbuhan dan perkembangan kecambah ?
4. Apakah yang akan terjadi jika tanaman kacang hijau
tidak di pindahkan ke media tanah ?
1.3
Tujuan Penelitian
Penulisan
makalah laporan ini untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi penulis, dan pembaca pada umumnya. Adapun tujuan dari
penelitian dan penulisan makalah laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui kebenaran tentang kecepatan pertumbuhan
kecambah yang dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
2. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua
tempat yaitu di tempat terang dan di tempat gelap.
3. Untuk Mengamati pengaruh media kapas terhadap psoses
pertumbuhan kacang hijau.
4. Untuk mengetahui kebenaran keterikatan kapas dengan
tanaman kacang hijau.
1.4
Manfaat Praktikum
Beberapa
manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan
yaitu sebagai berikut.
1. Bagi penulis :
→ Menambah pengetahuan tentang faktor cahaya
dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman
khususnya pada tanaman kacang hijau.
2. Bagi pembaca :
3.
→ Mengetahui
dimana tempat yang baik untuk menempatkan biji kacang hijau agar mendapatkan
hasil yang baik.
4.
→ b. Mengetahui
kualitas kecambah yang diletakkan ditempat yang gelap atau kurang cahaya dan
yang diletakkan di tempat yang terang.
1.5
Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data
dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian. Adapun
teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.1 Teknik Observasi
Teknik
observasi atau pengamatan langsung merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang
sistematis mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki. Pada teknik ini, kami selalu
mengamati pertumbuhan kecambah yang kami teliti dan mencatat perubahan yang
terjadi setiap hari pada setiap kecambah.
1.5.2 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memperoleh data dengan
cara uji coba/percobaan secara langsung pada kecambah yang kami teliti. Dengan
percobaan secara langsung kita memperoleh pengalaman yang bermakna serta
keakuratan penelitian.
1.6
Hipotesis
Perumusan
hipotesis mempunyai peranan yang cukup penting dalam membimbing penelitian
lebih lanjut, yang akhirnya digunakan untuk mempertahankan, merevisi, atau
menolak hipotesis tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh sugiyono tahun
2009 (dalam buku metode penelitian pendidikan oleh kurjono,2011) yaitu
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah ini dinyatakan dalam bentuk kalimat”. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan
belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data
sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto tahun 2002 (dalam buku metode
penelitian pendidikan oleh Kurjono, 2011) mengatakan bahwa “Hipotesis merupakan
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul”.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis mengajukan beberapa hipotesis, di antaranya sebagai berikut :
1. Pengaruh cahaya
dapat menurunkan konsestrasi auksin, yang pada dasarnya berfungsi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2. Kapas sangat cocok untuk kecambah
kacang hijau karena kapas memiliki daya serap tinggi terhadap air, sehingga
biji dapat dengan mudah mengambil air tersebut. Juga, kapas memiliki
serat-serat halus yang mengakibatkan akar biji dapat menancap dengan mudahnya.
3. Tanaman kacang hijau
akan mati, karena berkurangnya pasokan air yang di butuhkan oleh tanaman kacang
hijau dan kapas tidak dapat menopang akar tanaman kacang hijau yang sudah
tumbuh besar.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Teori dalam Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Dalam perkecambahan biji Kacang Hijau,
dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh
SCHLEIDEN dan SCHWANN (Suryowinoto dan Suryowinoto, 1977) yang menyatakan bahwa
teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau
dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak
secara normal melalui biji atau spora. Perkecambahan biji ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
No.
|
Faktor perkecambahan
|
1.
|
Air
|
2.
|
Suhu
|
3.
|
Oksigen
|
4.
|
Cahaya
|
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Langkah-langkah penelitian
1). Menentukan Obyek yang akan di teliti, Populasi
yang akan diamati, dan Sampel
Penelitian.
Obyek : Kacang Hijau
Populasi : 10 Kacang Hijau
Sampel
: 5 Kacang Hijau
2). Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di rumah masing-masing
3). Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama satu minggu dimulai
dari hari Senin, 8 Agustus 2011 sampai hari Senin, 15 Agustus 2011
4). Variabel Penelitian
Hubungan Sebab Akibat : Perkecambahan
lebih cepat di tempat gelap.
Variabel Bebas
: Intensitas cahaya untuk perkecambahan.
Variabel
Terikat
: Kecepatan tumbuh kecambah
5). Alat dan Bahan
a). Alat: Penggaris 30 cm, 2 buah aqua gelas bekas, alat tulis, kamera
b). Bahan: Kapas, Kacang Hijau 10
butir, Air secukupnya
6). Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .
2. Cucilah biji kacang hijau dengan air bersih.
3. Siapkan wadah yang akan digunakan yaitu aqua
gelas bekas.
4. Letakkan kapas di dalam aqua gelas bekas.
5. Letakkan 5 biji kacang hijau di kapas yang telah
di letakkan di aqua gelas bekas.
6. Letakkan bekas aqua gelas bekas yang telah di isi
dengan kapas dan biji kacang hijau, satu di tempat yang gelap atau kurang
cahaya dan satu di tempat yang terang.
7. Siramlah biji kacang hijau tersebut.
8. Lakukan pengukuran terhadap masing – masing biji
kacang hijau dengan menggunakkan penggaris setiap pagi.
9. Siram biji tersebut setiap hari.
10. Mengamati
perubahan ataupun perkecambahan kacang hijau yang terjadi setiap hari dalam waktu yang sama.
11. Mengukur batang kacang hijau ketika
muncul daun pertama pada tumbuhan kacang hijau tersebu dan buatlah tabel beserta grafiknya
12. Memotret setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau
3.2
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara factor luar dan factor dalam. faktor luar antara lain, makanan, air, cahaya
dan lingkungan. Faktor dalam antara lain, sifat genetis yang ada didalam gen
dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
1. Faktor Luar/Eksternal
Faktor
luar atau lingkungan adalah faktor yang ada di sekeliling organisme. faktor
lingkungan ini misalnya, makanan, air, cahaya, suhu, udara dan kelembapan.
aktifitas makluk hidup juga ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
a. Makanan
dan air
Tumbuhan memproleh makanan yang berupa senyawa kimia. Zat makanan
diperlukan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri yaitu dengan cara fotosintesis. tumbuhan membutuhkan zat
anorganik yang umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion,
dan CO2 diambil dari udara. beberapa unsure dibutuhkan dalam
jumlah banyak, unsur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, misalnya
C (karbon), P (fosforus), dan Mg (magnesium). Sedangkan unur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, misalnya
Zn (Zink), Mn(mangan) dan Ca (kalsium).
Tumbuhan yang kekurangan makanan akan terhambat pertumbuhanya. contohnya kekurangan
zat besi dan magnesium dapat mengakibatkan Klorosis. klorosis menyebabkan
tumbuhan berwarna pucat dan akhirnya mati.kekurangan Fosforus mengakibatkan
daun berbercak kemerahan yang selanjutnya menyebabkan daun cepat rusak.
Pengambilan garam mineral dari dalam tanah pada umunya bersamaan dengan
pengambilan air.
Air sangat berperan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh
makhluk hidup. pada tumbuhan ,kekurang air akan meningkatkan sintesis adsisin,
yaitu suatu hormon yang dapat menghambat pertumbuhan.
b. Cahaya
Cahaya
merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan
energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada
saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat, namun lemah dan daunnya berukuran lebih
kecil, tipis, pucat.
c. Suhu
Semua makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya.
suhu mempengaruhi kerja enzim pada tumbuhan, perubahan suhu dapat mempengaruhi
pertumbuhan, reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Suhu optimum
untuk pertumbuhan tumbuhan adalah 10-38’C dan pada umumnya tumbuhan tidak dapat
tumbuh dibawah suhu 0’C dan diatas 45’C.
d. Udara (Oksigen)
Pada tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis sangat dibutuhkan udara
yakni karbondioksida, dimana tumbuhan menghirup karbondioksida pada siang hari
sedangkan pada malam hari nya tumbuhan menghirup oksigen.
e. Kelembapan
Pada tumbuhan, udara yang lembab mencegah proses penguapan air, sehingga
penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah semakin sedikit. Jika
kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan air dan
garam mineral terlarut pun semakin banyak.
2. Faktor Dalam / Internal
Faktor
Intrasel, yaitu Faktor yang disebabkan oleh Gen.
Faktor
intersel, yaitu Faktor yang ada diantara sel seperti Hormon Fitohormon.
a. Auksin, Berfungsi :
·
Berperan
dalam Pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel.
·
Merangsang
cambium untuk membentuk Xilem dan Floem memelihara elastisitas dinding sel primer.
·
Menghambat
rontoknya buah dan gugurnya daun, serta pembentukan Partenokarpi (Pembentukan
buah tanpa biji), akar lateral dan serabut akar.
b. Giberelin, Berfungsi :
·
Berpengaruh
terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio.
·
Merangsang pembentukan
enzim amilase.
·
Mencegah
kekerdilan tumbuhan, pembentukan biji.
c. Etilen, Berfungsi :
·
Berperan
dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
·
Merangsang
proses pembentukan bunga.
d. Sitokinin,
Berfungsi :
·
Berperan
dalam proses pembelahan sel.
·
Merangsang
pembentukan akar, batang, cabang akar dan pucuk.
·
Menghambat
proses penuaan .
e. Asam
Absisat (ABA), Berfungsi :
·
Berperan
dalam proses penuaan dan rontoknya daun.
·
mempertahankannya
tumbuh pada lingkungan yang buruk.
f. Kalin
·
Berperan
dalam proses organogenesis (Pembentukan Organ).
1. Rizhokalin,
pembentukan akar.
2. Kaulokalin,
pembentukan batang.
3. Filokalin,
pembentukan daun.
4. Antokalin,
pembentukan bunga.
g. Asam
Traumalin, Berfungsi :
·
Berperan dalam
proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau
terluka.
3.3 Klasifikasi tanaman kacang hijau
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus / Vigna
Spesies : Phaseolus radiatus L. / Vigna. Radiata
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus / Vigna
Spesies : Phaseolus radiatus L. / Vigna. Radiata
1. Didalam Kacang hijau yang masih
segar hanya mengandung kalori sekitar 31 kkal dalam per 100 g (kacang
hijau mentah) serta mengandung lemak tak jenuh. Sehingga hal ini bisa
memperlancar dan menghilangkan lemak jenuh yang tertempel pada arteri, dengan
hilangnya lemak jenuh di arteri aliran darah akan kembali lancar lagi.
2. Kacang Hijau kaya akan serat, serat
ini berfungsi sebagai pencuci perut, serta melindungi kinerja selaput lendir
usus, sehingga zat beracun atau bahan kimia akan terserap oleh serat tersebut,
dan tentunya akan meminimalisir terjadinya penyakit kanker dalam usus.
3. Kacang hijau mengandung zat vitamin
A, Jenis vitamin ini tentunya sangat baik untuk kesehatan mata kita, selain
baik untuk kesehatan mata, vitamin A juga bermanfaat Untuk menjaga dan
melindungi kesehatan jaringan tubuh, sehingga mempercepat proses
penyembuhan luka pada kulit.
4. Kacang hijua mampu mengobati
Kolesterol, seperti yang kita tahu bahwa Kacang hijau memiliki lemak tak jenuh,
jenis tanaman polong yang satu ini juga rendah akan kandungan kalori, sehingga
sangat baik untuk anda penderita kolestrol, anda bisa mengkonsumsi kacang hijau
setiap hari, dengan aneka pilihan olehan baik bubur, onde-onde, eskacang hijau
dll. Sehingga dengan mengkonsumsi kacang hijau kolestrol dalam tubuh anda
sedikit-demi sedikit akan berkurang.
5. Kacang hijau bermanfaat baik untuk
ibu hamil. Adapun hal-hal yang membuat kacang hijau bermanfaat baik untuk
kesehatan ibu hamil adalah adanya kandungan, Asam folat, vitamin B1, B2
kandungan protein, lemak tak jenuh, karbohidrat, kalsium dan fosfor, semua
kandungan ini bermanfaat untuk kesehatan janin dan ibu hamil. Jadi kacang hijau
cocok untuk dikonsumsi para ibu hamil yang menginginkan
kesehatan dalam mengandung bayi.
3.5 Ciri-Ciri Tanaman Kacang Hijau
1. Kacang hijau biasanya banyak ditanam di sawah dan
ladang yang bertanah lembab serta cukup mendapat sinar matahari.
2. Tanaman perdu berbatang basah ini tingginya 3
meter.
3. Batangnya bercabang tegak, bunga berbentuk
kupu-kupu berwarna kuning kehijauan. Dari bunga itulah terbentuk polongan yang
berisi 10 sampai 15 biji.
4. Kulitnya berwarna hijau dan biji berwarna putih.
5. Daunnya adalah daun majemuk yang terdiri dari
tiga helai daun, berbentuk segitiga dan tulang daunnya menyirip.
3.6 Hasil Pengukuran Pengamatan
3.6.1 Data hasil
pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang.
Biji Kacang hijau
|
Hari ke-
|
Keterangan Biji
|
||||||
1 (26/07/13)
|
2 (27/07/13)
|
3 (28/07/13)
|
4
(29/07/13)
|
5 (30/07/13)
|
6 (31/07/13)
|
|||
1
|
.
|
0,5 cm
|
1 cm
|
2 cm
|
4 cm
|
Berhasil
|
||
2
|
.
|
.
|
.
|
.
|
0,5
|
Berhasil
|
||
3
|
.
|
.
|
.
|
.
|
0,5
|
Berhasil
|
||
4
|
.
|
.
|
.
|
1 cm
|
2 cm
|
Berhasil
|
||
5
|
.
|
.
|
.
|
.
|
.
|
|||
3.6.2 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji
kacang hijau di tempat gelap.
Biji Kacang hijau
|
Hari ke-
|
Keterangan Biji kacang hijau
|
||||||
1 (26/07/13)
|
2 (27/07/13)
|
3 (28/07/13)
|
4
(29/07/13)
|
5 (30/07/13)
|
6 (31/07/13)
|
|||
1
|
.
|
.
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
1 cm
|
Berhasil
|
||
2
|
.
|
0,5 cm
|
1 cm
|
2 cm
|
3 cm
|
Berhasil
|
||
3
|
.
|
1 cm
|
2 cm
|
4 cm
|
5 cm
|
Berhasil
|
||
4
|
.
|
2 cm
|
3 cm
|
5 cm
|
7 cm
|
Berhasil
|
||
5
|
.
|
0,5
|
1 cm
|
2 cm
|
4 cm
|
Berhasil
|
||
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Informasi Spesies Kacang Hijau. (http://www.plantamor.com/,
diakses tanggal 21 Agustus 2009 pukul 18:34)
Anonim. 2008. Kecambah Kacang Hijau. (http://www.isotockphoto.com/,
diakses tanggal 22 Agustus 2009 pukul 09:41)
Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA untuk kelas
XII. Jakarta : Esis.
Campbell, N. A, J. B. Reece and L. E. Mitchell.
2002. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Prawirohartono,
slamet. 2004. Biologi SMA Kelas 1. Bumi Aksara. Jakarta.
Setyaningsih,
Eko. 2007. Biologi SMA Kelas 2. Sinar Grafika. Jakarta.
Piadi Arif,
Tri Silawati. 2007.Sains Biologi Kelas 3. Yudhistira.
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA
Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for
Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis
Hildayani. 2009. Kurva Sigmoid Tumbuhan. (http://www.21ildahshiro.blogspot.com/,
diakses tanggal9 September 2009 pukul 17:14)
Irwan, Aep Wawan. 2005. Kebutuhan Air, Iklim,
dan Waktu Tanam Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. (http://www.pustaka.unpad.ac.id/,
diakses 31 Agustus 2009 pukul 17:14)
Silvia, Ai Fitri. 2007. Laporan Pratikum
Biologi. (http://www.silvia261.blogspot.com/,
diakses tanggal 9 September 2009 pukul 17:04)
Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sarjilah. 2008. Modul Bimbingan Belajar
Biologi. Yogyakarta
Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi SMA Kelas
X. Malang: Erlangga
www. Google. Id
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html
Halaman sebagai pedoman kerangka laporan ini.
Halaman untuk pengaruh media tanam pada
kecambah.
Jackdics http://jackdics.wordpress.com/makalah/pengaruh-media-tanam-pada-perkecambahan-biji-kacang-hijau/
Halaman untuk pengaruh media tanam pada
kecambah.
Halaman untuk contoh laporan biologi.
Halaman Format Laporan Penelitian.
Science http://www.blogger.com/pengamatan-pertumbuhan-biji-kacanghijau.html
Halaman
contoh laporan pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau.
Pratiwi, D.A., S. Maryati, Srikini, Suharno, & Bambang S. 2007. BIOLOGI
untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sumber : NGERANGKUM
downloadnya gmn nih?
ReplyDeletekok gak bisa di kopi...???
ReplyDeletejangan pelitlah, kalo nggak mau membagi sama orang beritanya jgn bikin berita
nggak bisa di copy ... ngeeek
Delete