Sunday 28 April 2013

Jalan Jatinangor Selalu Macet


Meski telah dilakukan penambahan jalur jalan ke arah sumedang hingga gerbang lama Kampus Unpad, jalan raya Jatinangor selalu saja macet. Terlebih pada saat liburan seperti sekarang ini (28/05/2010). Jalan terus diperlebar, namun volume kendaraan tidak pernah berkurang. Mungkin itu juga yang menjadi penyebab utamanya.

Kondisi badan jalan yang buruk memang tak pernah berubah di Propinsi ini. Jangankan didaerah-daerahnya. Kondisi jalan utama di pusat kota dan pemerintahannya saja jangan tanya deh kayak gimana buruknya. Lihat saja Jalan Diponegoro, Jalan Supratman, Jalan Jakarta, Jalan Dipati Ukur, Jalan Cihampelas dan Jalan lainnya di Kota Bandung. Kalo gak percaya, dateng dan liat aja sendiri deh mumupung sekarang lagi liburan.

Jatinangor sendiri sebagai salah satu kawasan pendidikan, mestinya menjadi sebuah kota percontohan. Berbagai fasilitas umum termasuk jalan raya harus menjadi contoh bagi kota-kota lain. Bukan apa-apa, di Jatinangor itu kan tempatnya para ahli diberbagai bidang. Empat perguruan tinggi berdiri kokoh disana. Seharusnya dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaannya ditangani oleh para cendikiawan yang ada. Memang pembangunan menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi adanya cendekiawan dari perguruan tinggi dilibatkan dan harus turut memikirkan pembangunan dan kemajuan yang harus dicapai di kawasan Jatinangor tersebut.

Jalan raya merupakan salah satu fasilitas publik yang dapat dijadikan tolak ukur sejauhmana dan bagaimana pengelolaan pembangunan itu dilaksanakan dengan baik atau tidak. Jalan raya tidak hanya berfungsi sebagai prasarana transportasi dan perhubungan semata, namun melalui jalan raya-lah kemajuan sebuah wilayah atau bahkan negara dapat dicapai. Roda perekonomian, pemerintahan, aktifitas masyarakat tidak akan pernah lepas dari penggunaan dan pemanfaatan jalan raya. Kalau kondisi jalan itu baik dan lancar dilalui, maka akan mempengaruhi kelancaran berbagai hal lainnya. Tapi jika kondisi jalannya buruk, sulit dilalui, selalu macet, jelas akan menghambat berbagai upaya lainnya. Bahkan tidak mustahil, banyak kegagalan dan kemunduran yang akan terjadi gara-gara buruknya kondisi jalan di sekitar kita.

Penulis berharap, pihak-pihak terkait peduli dan tanggap akan hal ini. Jika dalam pelaksanaan pembangunan ada keuntungan-keuntungan atau kepentingan-kepentingan yang diperoleh oleh para penyelenggaranya, mangga we lah eta mah…pami teu isin jeung teu sieun ku gusti Alloh mah. Yang penting apa yang menjadi harapan masyarakat dapat terpenuhi. Soal dosa dan akibatnya ya silahkan ditanggung oleh masing-masing saja.

No comments:

Post a Comment