Tuesday 9 April 2013

MAKALAH BAHASA INDONESIA OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN


MAKALAH BAHASA INDONESIA

OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Riyana Sri Rejeki
Kelas : XI IPA 4

SMA Negeri Jatinangor
Tahun Ajaran 2012-2013
KATA PENGANTAR

     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang kami beri judul “OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN”.
          
































April, 2013

Penulis 
  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….1
BAB I.PENDAHULUAN………………………………………………………………...............1
1.1   LATAR BELAKANG……………………………………………………………...............................................2
1.2  PERUMUSAN MASALAH…………………………………………………................................................2
1.3  TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI…………………………………………………………….........….3
2.1 ANGGAPAN DASAR (ASUMSI-ASUMSI)……………………...........................................4
     2.1.1 JAMU……………………………………………………………………….............……5
     2.2.2 TANAMAN OBAT KELUARGA……………………………….....................................6
2.2 KELOMPOK MASYARAKAT OBAT TRADISI
ONAL………………………………………………………………………………………...…....7
BAB 3. PROSES PENELITIAN……………………………………………………….........................................8
3.1 LOKASI PENELITIAN……………………………………………………..............................................…..9
3.2 CARA PENGAMBILAN DATA…………………………………………................................................10
BAB 4. HASIL PENELITIAN………………………………………………....................................……………11
4.1 HASIL ANGKET…………………………………………………………………................................................12
4.2 HASIL WAWANCARA………………………………………………………..............................................13
4.3 HASIL OBSERVASI………………………………..............................................…………………………..14
4.3.1MENGHITUNG PRESENTASE MASYA
RAKAT YANG BEROBAT MENGGUNAKAKAN
 OBAT TRADISIONAL DANMASYARAKAT
YANG BEROBAT SECARA MODERN……………………............................................……..15
4.3.2 MENGAMATI MASYARAKAT YANG A
KAN BEROBAT………………………………………………….......................……………….16
4.4 ANALISA DATA………………………………………………………………….............................................17
BAB 5. PEMBAHASAN……………………………………………………………………...................................…..18
5.1  HASIL ANGKET…………………………………………………………………............................................…19
5.2  HASIL OBSERVASI…………………………………………………………...........................................…20
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………..................................………….21
6.1 KESIMPULAN…………………………………………………………............................................………………21
6.2 SARAN…………………………………………………………………………………….............................................21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….................................……………….22
BIOGRAFI………………………………………………………………………………................................………………..23


  






BAB I
PENDAHULUAN

1.1          LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan di Indonesia,dewasa ini telah beredar ratusan jenis obat-obatan.Tetapi adakalanya obat-obatan tersebut tidak terjangkau oleh rakyat kecil,karena harganya cukup mahal
Mengingat tujuan umum pembangunan di bidang kesehatan mencakup antara lain untuk meningkatkan dan  mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ekonomi lemah,khususnya mengenai obat-obatan diusahakan agar meluas dan merata dengan harga yang terjangkau. Disamping itu perlu diupayakan adanya pengobatan alternatif dengan memanfaatkan         tumbuh- tumbuhan disekitar kita.
Apalagi Indonesia adalah Negara beriklim tropis karena letaknya 6LU-11LS dan 95BT-141BT sehingga menjadikan Negara Indonesia kaya akan SDA.Berbagai macam jenis tmbuhan dapat ditemukan di Indonesia. Selain bahan bakunya tersedia dinegara kita,cara menggunakan obat alternatif/obat tradisional sudah diajarkan secara turun temurun. Akhir akhir ini,penggunaan obat tradisional semakin meningkat.
Bahkan DEPKES RI pada tahun 1998 mengambil tema “Kembali ke Alam” di dalam merayakan ulang tahunya,Jadi bukan  hal yang tabu jika orang orang yang hidup di zaman serba modern masih menggunakan obat tradisional.
Dan di Wonosobo khususnya,kebutuhan akan obat tradisionol tidak terlalu rendah. Di tempat manapun masih ada obat tradisional yang dijual,entah itu pedagang keliling ataupun yang ada di pasar. Apakah yang menjadikan obat tradisional masih mampu bertahandan masih banyak diminati  masyarakat disaat maraknya berbagai jenis obat-obatan modern?

1.2        PERUMUSAN MASALAH

Dari pendapat masyarakat ,tentunya berbeda  jika ditanya akan obat tradisional,ada yang mengatakan kebutuhan obat obat tradisional banyak,dan ada yang sedikit.Lalu masalah yang diteliti dapat dirumuskan
(1.2.1) Bagaimana kebutuhan masyarakat Wonosobo akan obat tradisional?
(1.2.2) Faktor apa sajakah yang berpengaruh pada kebutuhan masyarakat Wonosobo akan obat tradisional?
(1.2.3) Bagaimana pandangan masyarakat Wonosobo mengenai obat tradiaional?


1.3           TUJUAN PENELITIAN

(1.3.1) Mengetahui presentase kebutuhan masyarakat Wonosobo akan obat tradisional
(1.3.2)Mengetahui factor yang berpengaruh pada kebutuhan masyarakat akan obat tradisional
(1.3.3) Mengetahui pandangan masyarrakat mengenai obat tradisional
 
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Anggapan dasar (asumsi-asumsi)

Obat tradisional adalah obat –obatan yang berasal dan berkembang dari kehidupan masa lalu yang turun temurun dari nenek moyang. Obat-obatan tradisional bermacam-maam jenisnya dan di Wonosobo sendiri terdapat obat tradisional berupa jamu dan tanaman obat keluarga (TOGA)

(2.1.1 JAMU)

Jamu merupakan salah satu jenis obat tradisonal yang bahan-bahanya berasal dari tanaman yang diramu,kemudian diambil sari-sarinya dan dijadikan .

Contohnya :
ü      Beras kencur berkhasiat untuk menghilangkan pegal-pegal
ü       asam berkhasiat untuk melancarkan haid dan dapat juga untuk melangsingkan tubuh

(2.2.2) TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Kata “TOGA” sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Selain Toga yang sudah turun temurun,pemakaian dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek smping. Toga bias berasal dari kunyit-kunyitan,buah-buahan,sayur mayor bahkan bias berasal dari bunga yang kelihatanya hanya bias sebagai penghias.

Contohnya :
ü      Temu lawak berkhasiat untuk mengobati penyakit leher
ü      Pisanng ungu berkhasiat sesbagai pelancar air susu ibu (ASI)
ü      Patre berkhasiat untuk  mengobati sakit bisul
ü      Bunga knenop berkhasiat untuk mengobati sesak napas dan sakit kepala

2.2 KELOMPOK MASYARAKAT OBAT TRADISIONAL
        
(2.2.2) Kelompok masyarakat petani
          
(2.2.3) Kelompok masyarakat pedagang buruh
         
(2.2.4) Kelompok masyarakat pegawai negeri
          
(2.2.5) Kelompok masyarakat pelajar



 
BAB III
PROSES PENELITIAN

          Penelitan ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada masyarakat Wononsobo. Pengisian angket dilakukan denngan cara wawancara.
          Responden yang terpilih adalah responden yang memenuhi syarat,antara lain: mahasiswa,masyarakat yang telah bekerja berumur 20-60 tahun.Pemilihan responden dilakukan secara acak,namun penyebarannya tetap merata.

3.1 Lokasi Penelitian

Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara acak meliputi  Kecamatan Wonosobo, Garung ,Kertek,Selomerto,Leksono dan Sukoharjo.

3.2 Cara Pengambiilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan cara angket,wawancara dan observasi.


3.3 Cara Menganalisis Data
              
  Analisa data dilakukan dengan cara mengelompokan responden kedalam empat kelompok, yaitu kelompok pelajar,kelompok petani,kelompok buruh dan pedagang,dan kelompok pegawai negeri. Pengelompokan tersebut berdasarkan penghasilan perkapita masing-masing kelompok serta daya beli masyarakat terhadap obat.
                   Dari hasil yang didapatkan,kemudian diadakan pengelompokan untuk setiap jenis obat tradisional. Kegiatan ini berguna untuk menentukan kelompok terbanyak. Untuk mengambil kesimpulan  minat masyarakat Wonosobo terhadap obat tradisional,dapat dilihat dari hasil analisa data. Jika minat( masing masing kelompok minimal 10%) kurang dari dua kelompok, maka dikatakan minat masyarakat terhadap obat tradisional kecil.Jika yang minat( masing-maisngkelompok minimal 10%)lebih sama dengan dua kelompok,maka minat masyarakat terhadap obat tradisional besar. Jika kelompok pelajar dan  kelompok petani lebih besar / lebih sedikit  dari kelompok pegawai negeri, maka dapat disimpulkan bahwa penghasilan perkapita turut mempengaruhi terhadap kebutuhan obat tradisional.









BAB IX
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Angket
                Angket ini berisi pertanyaan pertanyaan tentang pandangan masyarakat terhadap obat tradisional dan alasan alasan apa sehingga masyarakat mau mengonsumsi obat tradisional
4.2 Hasil Wawancara
                   Berdasarkan hasil wawancara 24 masyarakat diperoleh data sebagai berikut : 25% pelajar, 50% petani , 20,8% pedagang dan buruh, dan 4.2% pegawai negeri yang minat terhadap obat tradisional. Sebagian besar masyarakat yang minat terhadap obat tradisional adalah masyarakat yang belum bekerja dan masyarakat menengah bawah.
4.3 Hasil observasi
                   Observasi/pengamatan dilakukan secara langsung dengan mengamati masyarakat masyarakat yang telah dipilih sebagai sample saat mereka berobat dari penyakit yang diderita dari 120 orang.
                   4.3.1  Menghitung presentase masyarakat yang berobat menggunakan obat tradisional dan masyarakat yang berobat secara modern.
Adapun presentase masyarakat  yang berobat menggunakan obat tradisional (dari 97 orang) :
Pelajar 26,5 %
Petani 36%
Pedagang dan buruh 18,5%
Pegawai Negeri 19%

Adapun presentasi masyarakat yang berobat secara modern (dari 23 0rang).
Pelajar 21,7%
 Petani 8,6%%
 Pedagang dan buruh 17,3%
Pegawai Negeri 52,4%
                   
4.3.2 Mengamati masyarakat yang akan berobat.
Adapun hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut :
No
Kelas masyarakat
Tempat
Menggunakan jamu
Meramu obat dalam
Rumah sakit
1
Pelajar
Kecamatan Leksono
11 orang
16 orang
5 orang
2
Petani
Kecamatan Leksono
15 orang
20 orang
2 orang
3
Pedagang dan buruh
Kecamatan Leksono
5 orang
13 orang
4 orang
4
Pegawai negeri
Kecamatan Leksono
8 orang
9 orang
12 orang

4.4 Analisa Data
                Pengelompokan masyarakat terhadap minat obat tradisional dibedakan menjadi 4:
1.Pelajar
              Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, pada kelompok pelajar di peroleh hasil sebagai berikut :
v    Pada kelompok ini,presentase hasil penelitian penggunaan obat tradisional masih labil. Hal ini disebabkan kehidupan mereka masih bergantung pada orang tua.
v     Namun,kelompok ini lebih dominan kepada pengonsumsian obat tradisiional untuk kesembuhan dari pada harus pergi ke rumah sakkit. Mereka beranggapan bahwa selain mudah di dapatkan,obat tradisional tidak mengandung bahan kimia.

2. Kelompok  Petani
v     Dari berbagai media penelitian yang kami lakukan, presentasi penggunaan obat-obat tradisional pada kelompok ini sangat tinggi.
v     Faktor utamanya,adalah karena mudah didapat dan juga karena factor ekonomi. Tingginya biaya kesehatan,membuat mereka harus mengonsummsi obat-obatan tradisonal.

3. Kelompok Pedagang dan buruh
v     Pada kelompok ini,presentase hasil penelitian penggunaan obat tradisional juga masih labil.Namun,mereka lebih dominan ke penggunaan obat secara modern.
v     Profesi mereka menuntut aktifitas yang begitu  padat sehingga mereka tidak sempat untuk meramu obat sendiri

4.Kelompok Pegawai Negeri
v      Dengan pendapatan yang lebih dari cukup,untuk biaya kesehatan yang tinggi bukanlah masalah bagi kelompok ini. Sehingga mereka lebih memilih untuk berobat ke medis
v     Mereka lebih percaya pada obat-obatab modern,yang dapat memberikan  jaminan kesembuhan pada mereka. Selain itu juga karena telah berkembangnya tekhnologi kesehatan di rumah sakit.

BAB V
PEMBASAHAN

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar masyarakat Wonosobo memiliki minat yang besar terhadap obat tradisional.
5.1           Hasil Angket
Respon masyarakat Wonosobo tentang obat tradisional sangat baik,dari pertanyaan yang kami ajukan . Masyarakat wonosobo menganggap bahwa obat tradisional lebih mujarab bagi mereka karena tidak menimbulkan efek samping. Selain itu , obat tradisional lebih digemari karena harganya relatif murah,sehingga daoat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

5.2         Hasil Observasi
Jumlah presentase minat masyarakat Wonosobo terhadap obat tradisional
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,diperoleh hasil sebagai berikut :
1.       Sebagian besar masyarakat Wonosobo masih sering menggunakan obat tradisional
2.     Obat tradisional masih sering dikonsumsi karena tidak menimbulkan efek samoing dan harganya relative murah
3.      Obat tradisional dianggap lebih mujarab untuk mengobati penyakit daripada obat yang mengandubg bahan kimia

6.2 Saran
        Berdasarkan hasil-hasil penelitien diatas,peneliti menyarankan:
1.pelajar25,75%
2.petani43%
3.padagang dan buruh19.65%
4.pegawai negeri11.6%








DAFTAR PUSTAKA


Veronica Sudiati,Widyamartaya.2002.Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah.Jakarta :PT Grasindo.
LP3L.2000.Tumbuh-Tumbuhan Alami untuk Kesehatan dan Pengobatan Alternatif.Jogjakarta:Liberty


Download : Klik Disini



No comments:

Post a Comment