MAKALAH BAHASA INDONESIA
OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF
PENGOBATAN
Diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Riyana Sri Rejeki
Kelas : XI IPA 4
SMA Negeri Jatinangor
Tahun Ajaran 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah yang kami beri judul “OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF
PENGOBATAN”.
April, 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………….1
BAB
I.PENDAHULUAN………………………………………………………………...............1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………...............................................2
1.2 PERUMUSAN MASALAH…………………………………………………................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………................................................2
BAB
2 LANDASAN TEORI…………………………………………………………….........….3
2.1
ANGGAPAN DASAR (ASUMSI-ASUMSI)……………………...........................................4
2.1.1
JAMU……………………………………………………………………….............……5
2.2.2
TANAMAN OBAT KELUARGA……………………………….....................................6
2.2
KELOMPOK MASYARAKAT OBAT TRADISI
ONAL………………………………………………………………………………………...…....7
BAB
3. PROSES PENELITIAN……………………………………………………….........................................8
3.1
LOKASI PENELITIAN……………………………………………………..............................................…..9
3.2
CARA PENGAMBILAN DATA…………………………………………................................................10
BAB
4. HASIL PENELITIAN………………………………………………....................................……………11
4.1
HASIL ANGKET…………………………………………………………………................................................12
4.2
HASIL WAWANCARA………………………………………………………..............................................13
4.3
HASIL OBSERVASI………………………………..............................................…………………………..14
4.3.1MENGHITUNG
PRESENTASE MASYA
RAKAT
YANG BEROBAT MENGGUNAKAKAN
OBAT
TRADISIONAL DANMASYARAKAT
YANG
BEROBAT SECARA MODERN……………………............................................……..15
4.3.2
MENGAMATI MASYARAKAT YANG A
KAN BEROBAT………………………………………………….......................……………….16
4.4
ANALISA DATA………………………………………………………………….............................................17
BAB
5. PEMBAHASAN……………………………………………………………………...................................…..18
5.1 HASIL ANGKET…………………………………………………………………............................................…19
5.2 HASIL OBSERVASI…………………………………………………………...........................................…20
BAB
6. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………..................................………….21
6.1
KESIMPULAN…………………………………………………………............................................………………21
6.2
SARAN…………………………………………………………………………………….............................................21
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….................................……………….22
BIOGRAFI………………………………………………………………………………................................………………..23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan di Indonesia,dewasa ini telah
beredar ratusan jenis obat-obatan.Tetapi adakalanya obat-obatan tersebut tidak
terjangkau oleh rakyat kecil,karena harganya cukup mahal
Mengingat
tujuan umum pembangunan di bidang kesehatan mencakup antara lain untuk
meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
ekonomi lemah,khususnya mengenai obat-obatan diusahakan agar meluas dan merata
dengan harga yang terjangkau. Disamping itu perlu diupayakan adanya pengobatan
alternatif dengan
memanfaatkan tumbuh-
tumbuhan disekitar kita.
Apalagi
Indonesia adalah Negara beriklim tropis karena letaknya 6LU-11LS dan 95BT-141BT
sehingga menjadikan Negara Indonesia kaya akan SDA.Berbagai macam jenis tmbuhan
dapat ditemukan di Indonesia. Selain bahan bakunya tersedia dinegara kita,cara
menggunakan obat alternatif/obat tradisional sudah diajarkan secara turun
temurun. Akhir akhir ini,penggunaan obat tradisional semakin meningkat.
Bahkan
DEPKES RI pada tahun 1998 mengambil tema “Kembali ke Alam” di dalam merayakan
ulang tahunya,Jadi bukan hal yang tabu jika orang orang yang hidup
di zaman serba modern masih menggunakan obat tradisional.
Dan
di Wonosobo khususnya,kebutuhan akan obat tradisionol tidak terlalu rendah. Di
tempat manapun masih ada obat tradisional yang dijual,entah itu pedagang
keliling ataupun yang ada di pasar. Apakah yang menjadikan obat tradisional
masih mampu bertahandan masih banyak diminati masyarakat disaat maraknya
berbagai jenis obat-obatan modern?
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari
pendapat masyarakat ,tentunya berbeda jika ditanya akan obat
tradisional,ada yang mengatakan kebutuhan obat obat tradisional banyak,dan ada
yang sedikit.Lalu masalah yang diteliti dapat dirumuskan
(1.2.1)
Bagaimana kebutuhan masyarakat Wonosobo akan obat tradisional?
(1.2.2)
Faktor apa sajakah yang berpengaruh pada kebutuhan masyarakat Wonosobo akan
obat tradisional?
(1.2.3)
Bagaimana pandangan masyarakat Wonosobo mengenai obat tradiaional?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
(1.3.1)
Mengetahui presentase kebutuhan masyarakat Wonosobo akan obat tradisional
(1.3.2)Mengetahui
factor yang berpengaruh pada kebutuhan masyarakat akan obat tradisional
(1.3.3)
Mengetahui pandangan masyarrakat mengenai obat tradisional
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Anggapan dasar (asumsi-asumsi)
Obat
tradisional adalah obat –obatan yang berasal dan berkembang dari kehidupan masa
lalu yang turun temurun dari nenek moyang. Obat-obatan tradisional bermacam-maam
jenisnya dan di Wonosobo sendiri terdapat obat tradisional berupa jamu dan
tanaman obat keluarga (TOGA)
(2.1.1
JAMU)
Jamu
merupakan salah satu jenis obat tradisonal yang bahan-bahanya berasal dari
tanaman yang diramu,kemudian diambil sari-sarinya dan dijadikan .
Contohnya
:
ü Beras kencur berkhasiat untuk menghilangkan
pegal-pegal
ü asam berkhasiat untuk melancarkan haid dan
dapat juga untuk melangsingkan tubuh
(2.2.2)
TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
Kata
“TOGA” sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Selain Toga yang sudah turun
temurun,pemakaian dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek smping. Toga bias
berasal dari kunyit-kunyitan,buah-buahan,sayur mayor bahkan bias berasal dari
bunga yang kelihatanya hanya bias sebagai penghias.
Contohnya :
ü Temu lawak berkhasiat untuk mengobati penyakit
leher
ü Pisanng ungu berkhasiat sesbagai pelancar air
susu ibu (ASI)
ü Patre berkhasiat untuk mengobati sakit bisul
ü Bunga knenop berkhasiat untuk mengobati sesak
napas dan sakit kepala
2.2
KELOMPOK MASYARAKAT OBAT TRADISIONAL
(2.2.2)
Kelompok masyarakat petani
(2.2.3)
Kelompok masyarakat pedagang buruh
(2.2.4)
Kelompok masyarakat pegawai negeri
(2.2.5)
Kelompok masyarakat pelajar
BAB III
PROSES PENELITIAN
Penelitan
ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada masyarakat Wononsobo.
Pengisian angket dilakukan denngan cara wawancara.
Responden
yang terpilih adalah responden yang memenuhi syarat,antara lain:
mahasiswa,masyarakat yang telah bekerja berumur 20-60 tahun.Pemilihan responden
dilakukan secara acak,namun penyebarannya tetap merata.
3.1
Lokasi Penelitian
Pengambilan
lokasi penelitian dilakukan secara acak meliputi Kecamatan Wonosobo, Garung
,Kertek,Selomerto,Leksono dan Sukoharjo.
3.2
Cara Pengambiilan Data
Pengambilan
data dilakukan dengan cara angket,wawancara dan observasi.
3.3
Cara Menganalisis Data
Analisa data dilakukan dengan cara mengelompokan responden
kedalam empat kelompok, yaitu kelompok pelajar,kelompok petani,kelompok buruh
dan pedagang,dan kelompok pegawai negeri. Pengelompokan tersebut berdasarkan
penghasilan perkapita masing-masing kelompok serta daya beli masyarakat
terhadap obat.
Dari hasil yang didapatkan,kemudian diadakan
pengelompokan untuk setiap jenis obat tradisional. Kegiatan ini berguna untuk
menentukan kelompok terbanyak. Untuk mengambil kesimpulan minat masyarakat Wonosobo terhadap obat
tradisional,dapat dilihat dari hasil analisa data. Jika minat( masing masing
kelompok minimal 10%) kurang dari dua kelompok, maka dikatakan minat masyarakat
terhadap obat tradisional kecil.Jika yang minat( masing-maisngkelompok minimal
10%)lebih sama dengan dua kelompok,maka minat masyarakat terhadap obat
tradisional besar. Jika kelompok pelajar dan kelompok petani lebih besar / lebih sedikit dari kelompok pegawai negeri, maka dapat
disimpulkan bahwa penghasilan perkapita turut mempengaruhi terhadap kebutuhan
obat tradisional.
BAB IX
HASIL PENELITIAN
4.1
Hasil Angket
Angket ini berisi pertanyaan pertanyaan tentang
pandangan masyarakat terhadap obat tradisional dan alasan alasan apa sehingga
masyarakat mau mengonsumsi obat tradisional
4.2
Hasil Wawancara
Berdasarkan
hasil wawancara 24 masyarakat diperoleh data sebagai berikut : 25% pelajar, 50%
petani , 20,8% pedagang dan buruh, dan 4.2% pegawai negeri yang minat terhadap
obat tradisional. Sebagian besar masyarakat yang minat terhadap obat
tradisional adalah masyarakat yang belum bekerja dan masyarakat menengah bawah.
4.3
Hasil observasi
Observasi/pengamatan
dilakukan secara langsung dengan mengamati masyarakat masyarakat yang telah
dipilih sebagai sample saat mereka berobat dari penyakit yang diderita dari 120
orang.
4.3.1 Menghitung presentase masyarakat yang berobat
menggunakan obat tradisional dan masyarakat yang berobat secara modern.
Adapun presentase masyarakat yang berobat menggunakan obat tradisional (dari
97 orang) :
Pelajar
26,5 %
Petani
36%
Pedagang
dan buruh 18,5%
Pegawai
Negeri 19%
Adapun
presentasi masyarakat yang berobat secara modern (dari 23 0rang).
Pelajar
21,7%
Petani
8,6%%
Pedagang
dan buruh 17,3%
Pegawai
Negeri 52,4%
4.3.2 Mengamati masyarakat yang akan berobat.
Adapun hasil pengamatan tersebut adalah sebagai
berikut :
No
|
Kelas masyarakat
|
Tempat
|
Menggunakan jamu
|
Meramu obat dalam
|
Rumah sakit
|
1
|
Pelajar
|
Kecamatan Leksono
|
11 orang
|
16 orang
|
5 orang
|
2
|
Petani
|
Kecamatan Leksono
|
15 orang
|
20 orang
|
2 orang
|
3
|
Pedagang dan buruh
|
Kecamatan Leksono
|
5 orang
|
13 orang
|
4 orang
|
4
|
Pegawai negeri
|
Kecamatan Leksono
|
8 orang
|
9 orang
|
12 orang
|
4.4
Analisa Data
Pengelompokan masyarakat terhadap minat obat
tradisional dibedakan menjadi 4:
1.Pelajar
Berdasarkan
hasil pengamatan dan wawancara, pada kelompok pelajar di peroleh hasil sebagai
berikut :
v Pada
kelompok ini,presentase hasil penelitian penggunaan obat tradisional masih
labil. Hal ini disebabkan kehidupan mereka masih bergantung pada orang tua.
v Namun,kelompok
ini lebih dominan kepada pengonsumsian obat tradisiional untuk kesembuhan dari
pada harus pergi ke rumah sakkit. Mereka beranggapan bahwa selain mudah di
dapatkan,obat tradisional tidak mengandung bahan kimia.
2.
Kelompok Petani
v Dari berbagai media penelitian yang kami lakukan,
presentasi penggunaan obat-obat tradisional pada kelompok ini sangat tinggi.
v Faktor utamanya,adalah karena mudah didapat dan
juga karena factor ekonomi. Tingginya biaya kesehatan,membuat mereka harus
mengonsummsi obat-obatan tradisonal.
3. Kelompok
Pedagang dan buruh
v Pada kelompok ini,presentase hasil penelitian
penggunaan obat tradisional juga masih labil.Namun,mereka lebih dominan ke
penggunaan obat secara modern.
v Profesi mereka menuntut aktifitas yang begitu padat sehingga mereka tidak sempat untuk meramu
obat sendiri
4.Kelompok
Pegawai Negeri
v Dengan pendapatan yang lebih dari cukup,untuk
biaya kesehatan yang tinggi bukanlah masalah bagi kelompok ini. Sehingga mereka
lebih memilih untuk berobat ke medis
v Mereka lebih percaya pada obat-obatab modern,yang
dapat memberikan jaminan kesembuhan pada mereka. Selain itu juga
karena telah berkembangnya tekhnologi kesehatan di rumah sakit.
BAB V
PEMBASAHAN
Berdasarkan
penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar masyarakat Wonosobo memiliki
minat yang besar terhadap obat tradisional.
5.1 Hasil Angket
Respon
masyarakat Wonosobo tentang obat tradisional sangat baik,dari pertanyaan yang
kami ajukan . Masyarakat wonosobo menganggap bahwa obat tradisional lebih
mujarab bagi mereka karena tidak menimbulkan efek samping. Selain itu , obat
tradisional lebih digemari karena harganya relatif murah,sehingga daoat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
5.2 Hasil Observasi
Jumlah
presentase minat masyarakat Wonosobo terhadap obat tradisional
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan,diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Sebagian besar masyarakat Wonosobo masih sering
menggunakan obat tradisional
2. Obat tradisional masih sering dikonsumsi karena
tidak menimbulkan efek samoing dan harganya relative murah
3. Obat tradisional dianggap lebih mujarab
untuk mengobati penyakit daripada obat yang mengandubg bahan kimia
6.2
Saran
Berdasarkan
hasil-hasil penelitien diatas,peneliti menyarankan:
1.pelajar25,75%
2.petani43%
3.padagang
dan buruh19.65%
4.pegawai
negeri11.6%
DAFTAR PUSTAKA
Veronica
Sudiati,Widyamartaya.2002.Dasar-Dasar
Menulis Karya Ilmiah.Jakarta
:PT Grasindo.
LP3L.2000.Tumbuh-Tumbuhan Alami untuk Kesehatan dan
Pengobatan Alternatif.Jogjakarta:Liberty
Download : Klik Disini
No comments:
Post a Comment