Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
Olahraga Bulu Tangkis
Ditujukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan Di SMA Negeri Jatinangor
Disusun Oleh :
Yulianti
KELAS : XII IPA 4
SMA NEGERI JATINANGOR
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.22 Tlp/Fax.
(022)7782096/70357679 Sumedang, Website : http://smanjatinangor.sch.id,
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang atas Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan tema “Olahraga Bulutangkis” Penulisan makalah adalah merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
menyadari sepenuhnya dalam penulisan dan penyajian dalam tulisan ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis akan menerima
kritikan dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Terima kasih.
Dan semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Jatinangor,
09 Desember 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
masalah ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3
Tujuan Penelitian
...................................................................................... 3
1.4
Metode Penelitian
...................................................................................... 4
1.5
Manfaat Penelitian
..................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bulu Tangkis
.............................................................................. 5
BAB III HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.1 Cara dan
Aturan Bermain Bulu Tangkis
....................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
...................................................................................................... 17
4.2 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 19
LAMPIRAN ................................................................................................................ 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia bulu tangkis di
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, sebagai buktinya adalah
masuknya tim uber Indonesia ke babak final dalam ajang Thomas & Uber cup
2008 di Jakarta. Meskipun pada akhirnya tim uber Indonesia kalah dari juaranya
yaitu Cina, tapi perjuangan dan kerja keras tim uber Indonesia patut kita beri
acungan jempol. Ini menjadi bukti bahwa dunia perbulutangkisan di Indonesia
sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan mendulang banyak prestasi baik
dikancah domestik maupun international. Tapi seiring banyaknya prestasi yang
diraih muncul juga sikap yang pesimis dan kekhawatiran dari pihak PBSI dan para
pengamat bulutangkis di Indonesia. Apakah ada pengganti-pengganti dari para
pebulutangkis yang telah banyak menyumbangkan prestasi jika sang atlet telah
habis atau telah di ujung masa kejayaannya. Hal itu tentu membuat hati kita
juga was-was dalam menyikapinya. Event yang bertajuk Bulutangkis Jogja Open
2008 ini diselenggarakan selain untuk membuat para pebulutangkis untuk mengukir
prestasi juga sebagai ajang pencarian bibit-bibit yang berpotensi, memiliki
skil, dan produktivitas di dalam cabang bulutangkis. Semoga dengan adanya event
bertaraf nasional ini akan dapat melahirkan atlet-atlet muda yang lebih
berpotensi dan cakap di dalam cabang bulutangkis.
Bulutangkis meskipun
dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di
Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri
diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini
yang menjadi nama ajang pertandingan.
1
Di Indonesia permainan
ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke
mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe
Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin diakui ketika
menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di
berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah
merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top
seperti Rudy Hartono. Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket,
kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga
disebut-sebut di India dan Tiongkok.
Nenek moyang terdininya
diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan
kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah
selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman
pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks
sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat
(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuans a
harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch
mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke
Jepang, Republik Rakyat China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di
wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh
petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan
jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada
masa itu.
2
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah
raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh
Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton
Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan
baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton
(Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
1.2 Rumusan Masalah
Seiring dengan prestasi
segudang yang diraih dan ditorehkan oleh para atlet-atlet kita di dalam
mengharumkan nama Indonesia baik dikancah lokal maupun international. Juga
terdapat kekhawatiran mengenai generasi pebulutangkis berikutnya setelah
atlet-atlet itu tengah berada diujung masa kejayaannya.
a. Pengertian bulutangkis
b. Bagaimana cara untuk memperoleh atlet-atlet muda yang
berpotensi di dalam cabang bulutangkis
c. Cara dan aturan bermain
bulutangkis
d. Apa saja teknik dalam
bermain bulutangkis?
e. Apa saja macam
permainan bulutangkis?
f. Apa saja sarana dan
prasarana dalam bermain bulutangkis?
g. Ukuran lapangan
bulutangkis untuk partai tunggal
h. Ukuran lapangan
bulutangkis untuk partai ganda
1.3 Tujuan masalah
1. Dapat mengetahui Tentang Bulu Tangkis
2. Dapat mengetahui
peraturan Bulu Tangkis
3. Dapat mengetahui saranan dan prasaran yang dibutuhkan dalam bulutangkis
4. Dapat mengetahui cara maupun tehnik dalam bulutangkis
3
1.4Metode
Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian. Adapun teknik yang
dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1
Studi Pustaka
Pada
teknik ini, penulis membaca literatur atau sumber dari buku dan internet yang
berkaitan dengan Olahraga Bulu Tangkis.
1.5 Manfaat
Penelitian
·
Bagi siswa dan para remaja makalah ini dapat dijadikan sumber
pengetahuan dalam Olahraga Bulu Tangkis.
·
Bagi guru makalah ini dapat dijadikan strategi alternatife dalam
memberikan materi kepada siswanya tentang Olahraga Bulu Tangkis.
·
Bagi masyarakat makalah ini dapat dijadikan sebagai cerminan untuk
mengetahui bagaimana pentingnya olahraga terutama pada Olahraga Bulu Tangkis.
·
Menambah
pengetahuan tentang Olahraga Bulu Tangkis.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah
cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Bulu
tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang
dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan
bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang
tergantung di tiang net yang ditanam di penggir lapangan.
Alat yang dipergunakan
adalah raket sebagai alat pemukul serta “shuttlecock” sebagai bola yang
dipukul. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yaitu
memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga
jalan bola menyilang.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh :
Permainan ini biasanya dimainkan oleh :
a. seorang pria melawan seorang pria (tunggal pria),
b. seorang wanita melawan seorang wanita (tunggal
wanita),
c. sepasang pria melawan sepasang pria (ganda pria),
d. sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda
wanita),
e. sepasang pria/ wanita melawan sepasang pria/ wanita
(ganda campuran).
5
2.2 Perkembangan
Olahraga Bulu Tangkis
Menurut sejarahnya,
bulu tangkis berasal dari India yang disebut “Poona”. Lalu permainan ini dibawa
ke Inggris dan dikembangkan di sana. Pada tahun 1873 permainan ini dimainkan di
taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Glouces Shire. Oleh karena itu
permainan ini kemudian dinamakan “ Badminton”.Oleh karena perkembangannya sudah
cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan
bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton
Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk
organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951.
Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi
anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti
perandingan-pertandingan Internasional.
Olahraga yang dimainkan
dengan kok dan raket ini juga kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000
tahun lalu. Selain di Mesir, diperkirakan juga India dan China sebagai tempat
asal usul permainan ini. Awal mula permainan ini kemungkinan merupakan sebuah
permainan yang berasal dari Tionghoa, Jianzi. Permainan tersebut menggunakan
kok tetapi tanpa memakai raket melainkan dengan kaki. Misi permainan ini adalah
untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan
tangan.
Pembinaan-pembinaan untuk para atlet –atlet cabang bulutangkis dewasa ini
semakin gencar dilakukan oleh para PB dan Pusdiklat di Indonesia. Segenggam
rencana dan agenda latihan yang berkesinambungan mau tak mau harus mereka
(atlet) jalani guna meraih prestasi yang tertinggi dan membawa harum nama
Indonesia baik dikancah domestik maupun international. Salah satu bukti
keseriusan dan ketekunan para atlet bulutangkis kita di dalam kancah
international adalah masuknya tim uber Indonesia ke babak final piala
Thomas& Uber yang digelar di Jakarta.
6
Meskipun pada akhirnya tim uber kita kalah dari sang juaranya yaitu Cina,
namun prestasi tertinggi para atlet-atlet bulutangkis Indonesia tetap harus
kita beri acungan jempol kepada mereka yang telah berjuang dan bekerja hingga
tetes darah penghabisan guna meraih tahta tertinggi diajang Thomas & Uber
cup. Nah guna mencari bibit-bibit yang berbakat dan mencari juara-juara baru
dengan prestasi yang tinggi maka pengurus cabang (Pengcab) PBSI kota Yogyakarta
menggelar event kejuaraan bulutangkis tingkat nasional yang bertajuk
Bulutangkis Jogja Open 2008, yang diselenggarakan di GOR Kridosono Yogyakarta
yang memperebutkan trofi Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta.
2.3 Asal Usul Nama Badminton
Di Inggris, sejak zaman
pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks
sangat populer.
Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung atau tongkat
(Battledores) dan bermain bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya menyentuh tanah. Permainan ini cukup populer untuk menjadi
pemandangan sehari-hari di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah
Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris kemudian membawa permainan ini ke Jepang, China, dan Siam
(sekarang Thailand) selagi mereka mengkolonisasi Asia. Permainan ini kemudian
dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah tersebut.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an.
Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet
oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton
Battledore-A New Game" ("Badminton Battledore-Sebuah Permainan
Baru").
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Cara dan Aturan Bermain Bulu Tangkis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi
jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang
berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area
tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan
tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh
pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan
posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan
saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain
atau pasangan pemain yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan
undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set
sebelumnya. Pertandingan menggunakan sistem perhitungan 3 X 21 rally point.
Pemenang adalah pemain atau pasangan yang telah memenangkan dua set.
Adapun
pertnadingan-pertandingan Internasional yang penting diantaranya :
a. Kejuaraan All
England,
b. Kejuaraan dunia yang
resmi (world Badminton Championship),
c. Kejuaraan Asia (Asia
badminton Championship),
d. Kejuaraan bulu
tangkis di dalam Asian games, SEA Games, Commonwealth Games dll.
8
e. Kejuaraan dunia
beregu terdiri :
- untuk golongan pria
disebut Thomas Cup Championship,
- untuk golongan wanita
disebut Uber Cup Championship.
3.2 Teknik Bermain Bulutangkis
Backhand. Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh
yang tidak dominan.
1. Carry adalah Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan
raket dan dilemparkan ke atas net.
2. Cross court adalah Pengembalian atau
pukulan yang mengarahkan bola menyilang melintasi lapangan.
3. Drive adalah pukulan cepat dan mendatar
banyak digunakan dalam permaianan ganda.
4. Overhead adalah Setiap pukulan yang
dilakukan pada angka di atas ketinggian kepala. placement
5. Push shot adalah Pengembalian atau
pukulan yang didorong dengan halus ke lapangan lawan.
6. Return adalah Setiap metode pemukulan untuk
mengembalikan bola melintasi net kembali ke arah lawan. (pengembalian).
7. Serve adalah Tindakan menempatkan bola
dalam permainan pada awal angka atau rally.
8. Smash adalah
Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah menuju lapangan
lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar.
9. Stroke adalah tindakan memukul bola
dengan raket anda (pukulan)
9
Adapun tehnik – tehnik lain diantaranya :
a. Cara Memegang Raket
Pegangan Forehand (Pegangan Dasar), pegangan ini dapat di
peroleh dengan cara mendirikan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan
ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
Pegangan Backhand, pegangan ini dapat diperoleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari
pegangan forehead.
Pegangan Pukul Kasur
(Amerika), cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di
atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga
bagian tangan antar ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan
yang lebar.
b. Teknik Pukulan
Teknik pukulan adalah
cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan
menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar
pukulan dalam permainan bulu tangkis, yaitu:
Pukulan Servis, pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai
permulaan permainan.
Pukulan Lob, pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulitangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan
10
3.3 Macam Permainan Bulutangkis
1. Single adalah Merupakan permainan bulutangkis
yang dimainkan oleh 2 orang bisa putra
dengan putra atau putri dengan putri saja.
2. Ganda
Putra adalah Permainan bulutangkis dimainkan 4 orang dengan berkelompok
dua-dua.
3. Ganda
Putri adalah Sama seperti ganda putra tetapi yang bermain adalah wanita.
4. Ganda
campura adalah Seperti permainan ganda tetapi setiap kelompok terdiri putra dan
putri.
3.4 Sarana dan Prasarana
1.
Lapangan .
Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71
meter dan lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter.
Berikut ini merupakan gambar lapangan bulutangkis
2.
Net dan tiang .
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak
antara 15 mm. Panjang net sebaiknya
sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, dengan bagian
atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm.
Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan.
Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah
berjarak 1,524 meter dari permukaan20 lantai dan pinggiran lapangan berjarak
1,55 meter di atas garis tepi permainan 20 ganda .
3.
Kok(shuttlecock) .
Kok biasanya terbuat dari bulu angsa buatan pabrik, umumnya sudah
memilikistandar yang ditentukan IBF. Berat kok kira-kira 5,67 gram.
11
4.
Raket .
Panjang raket 67,95 cm,
kepala raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm.
5. Senar
Mungkin salah satu dari
bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar. Jenis senar
berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi
dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan
ketegangan 18 sampai 30. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat
dalam seleksi senar.
6. Sepatu
Karena percepatan sepanjang
lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang
maksimal pada setiap saat. bulu tangkis membutuhkan sepatu untuk cengkraman
yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik,
dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat.
Setiap kali
pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau
keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.Permainan berakhir bila
salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
3.5 Jenis Pegangan Raket
Pada dasarnya, dikenal
beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya 2 bentuk pegangan yang sering
digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand&backhand.
Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan
ini.
12
Dua macam cara memegang
raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan
kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara
memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.
Pada akhirnya untuk
pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini
terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan
sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.
3.5.1 Cara Memegang
Raket Forehand
·
Pegang raket dengan
tangan kiri, kepala raket menyamping.
·
Pegang raket dengan
cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan
pada bagian gagang raket.
·
Tiga jari, yaitu jari tengan,
manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
·
Letakkan ibu jari
diantara tiga jari dan telunjuk.
3.5.2
Cara Memegang Raket Backhand
·
Untuk backhand griop,
geser "V" tangan ke arah dalam.
·
Letaknya di samping
dalam.
·
bantalan jempol berada
pada pegangan raket yang lebar
3.6 Pengembalian Service
Teknik pengembalian
servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis.
Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau
belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan
akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi
strategisnya di titik tengah lapangannya.
13
1. Dalam
permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik
pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan,
atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop pendek) ke sudut depan
lapangan lawan.
2. Hindari
melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian
belakang lapangan sendiri.
3. Oleh
karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat
dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan
4. Dalam
permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan
senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.
3.7 Underhand (Pukulan dari Bawah)
Jenis pukulan ini
dominant digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar "pukulan
dari atas kepala", untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama,
harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada
di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok.
Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan
sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
Pada saat memukul kok,
gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari
pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan
tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah
terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya.
14
3.7.1 Fungsi pukulan dasar ini antara lain:
1.
Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
2. Sebagai
cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam
permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok
tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
3.
Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.
3.7.2 Ada dua jenis pukulan underhand:
1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke
belakang.
2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.
2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.
3.8 Overhead Clear/Lob
Pusatkan perhatian
lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini
banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob
adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang
lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.
3.8.1 Ada dua jenis overhead lob :
1. Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi
15
3.9 Round The Head Clear/Lob/Drop/Smash
Adalah bola overhead
(di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih).
Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif
lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra
kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan
ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.
3.10 Smash
Yaitu pukulan overhead
(atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini
identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan
lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam
permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya
kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek
kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta
koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
3.11 Dropshot (Pukulan
Potong)
Adalah pukulan yang
dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan
kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot
(pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan
tidak melewati garis ganda.
Karakteristik pukulan
potong ini adalah, kok sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan.
Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai
sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan
raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan
yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan
ini.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1 Kesimpulan
Permainan
bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan
ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk memainkannya. Permainan ini
minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang.
4.1.1 Latihan melakukan latihan
pukulan dengan benar :
1.
Peserta dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan
tetap rileks.
2.
Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga
pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga
terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3.
Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4.
Memukul bola (kok) ke tembok.
5.
Bouncing ball.
4.1.2 Cara Latihan
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu
dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak
gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket
denganbenar.
1.
Peserta latih dibiasakan selalu memegang
raket dengan jari-jari tangan, luwes, dantetap rileks, tetapi tetap mempunyai
tenaga.
2.
Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan
kiri, dengan menggunakan tenagapergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan
dan ke belakang, sehingga terasabetul terjadinya tekukan pada pergelangan
tangan
3.
.Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke
bawah.4. Memukul bola (kok) ke tembok.5. Bouncing ball.
17
4.1.3 Cara
servise:
Servis yang Salah :
1.
Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket
lebih tinggi atau sejajar dengan gripraket.
2.
Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket
lebih tinggi dari pinggang.
3.
Posisi kaki menginjak garis tengah atau
depan.
4.
Kaki kiri melakukan langkah.
5.
Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6.
Rangkaian mengayun raket dan memukul kok
tidak boleh terputus.
7.
Penerima servis bergerak sebelum kok servis
dipukul.
Servis yang Benar :
1)
Pada saat memukul, tigngi kepala (daun)
raket harus berada dibawah peganganraket.2
2)
Perkanaan kok harus berada di bawah
pinggang.
3)
Kaki kiri statis.
4) Kaki hanya
bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
4.2 Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit
atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis
juga harus dibudayakandiseluruh pelosok daerah di Indonesia
18
DAFTAR PUSTAKA
Wahono, dkk.2006. Berbahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga
Qasim, rizal.1997.Fiqh.Jakarta:Tiga Serangkaipermainan-buluta
Grice, Tony. (1996). Bulu Tangkis
Petunjuk Praktis Untuk Pemula Dan Lanjut. Jakara: PT. Raja
Grafindo Persada
Marta, Dinata, dkk (2004). Bulu
Tangkis. Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.Poole, James. (2006).
Belajar Bulu Tangkis. Bandung:Pionir Jaya. 2010.
19
LAMPIRAN
Orang Yang Sedang
Bermain Bulu Tangkis
20
No comments:
Post a Comment