Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
Olahraga Tenis Meja
Ditujukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan Di SMA Negeri Jatinangor
Disusun Oleh :
Ratna Eka Rahmawati
KELAS : XII IPA 4
SMA NEGERI JATINANGOR
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.22 Tlp/Fax.
(022)7782096/70357679 Sumedang, Website : http://smanjatinangor.sch.id,
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan waktu yang ditentukan
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat
belajar dengan baik dan benar mengenai olahraga tenis meja.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan
tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita
dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan. Amin.
Jatinangor,
09 Desember 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
masalah ........................................................................... 1
1.2
Pembatasan Masalah
................................................................................ 1
1.3
Tujuan Penelitian
...................................................................................... 2
1.4
Metode Penelitian
...................................................................................... 2
1.5
Manfaat Penelitian
..................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Tenis Meja .................................................................................3
2.2 Sejarah
Tentang Tenis Meja
......................................................................... 4
2.3 Sejarah
Tenis Meja di Indonesia
.................................................................. 5
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1Teknik Memegang
Bet (grip)
....................................................................... 7
3.2 Teknik siap sedia (stance)
............................................................................ 8
3.3 Teknik Gerakan Kaki (footwork) .................................................................. 9
3.4 Teknik pukulan (stork)
.................................................................................. 10
3.5 Perlengkapan Tenis Meja .............................................................................. 15
3.6 Peraturan Tenis Meja
.................................................................................... 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
4.2 Saran
................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 19
LAMPIRAN
................................................................................................................ 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya olahraga
dirasakan oleh manusia dalam aktivitasnya sehari-hari sehingga semua laporan
masyarakat ikut serta didalamnya. Olahraga banyak macamnya salah satu
diantaranya olahraga bidang tenis meja. Tenis meja merupakan salah satu cabang
olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja,
tetapi juga anak-anak dan orang tua, pria atau wanita cukup besar peminatnya.
Hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk
diikuti.
Pada dasarnya olahraga
tenis meja merupakan olahraga yang berskala internasional, banyak negara yang
ikut berperan dalam olimpiade atau pesta olahraga dunia, bahkan pada tahun 1977
kurang lebih 75 negara ikut bertanding di Bermingham (Inggris).
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam pembuatan atau penyusunan
makalah ini ditemukan beberapa rumusan masalah sebagaimana dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara orang bisa mengetahui tentang tenis meja ?
2. Bagaimana sejarah tentang tenis meja ?
3. Bagaimana cara orang mengetahui apa saja perlengkapan tenis meja ?
4. Bagaimana cara orang mengetahui peraturan tenis meja ?
1. Bagaimana cara orang bisa mengetahui tentang tenis meja ?
2. Bagaimana sejarah tentang tenis meja ?
3. Bagaimana cara orang mengetahui apa saja perlengkapan tenis meja ?
4. Bagaimana cara orang mengetahui peraturan tenis meja ?
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui cara orang mengetahui tentang tenis meja.
2. Untuk mengetahui sejarah tentang tenis meja
3. Untuk mengetahui tentang perlengkapan tenis meja
4. Untuk mengetahui peraturan tenis meja
1. Untuk mengetahui cara orang mengetahui tentang tenis meja.
2. Untuk mengetahui sejarah tentang tenis meja
3. Untuk mengetahui tentang perlengkapan tenis meja
4. Untuk mengetahui peraturan tenis meja
1.4 Metode Penelitian
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode
penelitian. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.4.1 Studi Pustaka
Pada teknik ini, penulis membaca
literatur atau sumber dari buku dan internet yang berkaitan dengan Olahraga
Tenis Meja.
1.5 Manfaat
Penelitian
·
Bagi siswa dan para remaja makalah ini dapat dijadikan sumber
pengetahuan dalam Olahraga Tenis Meja.
·
Bagi guru makalah ini dapat dijadikan strategi alternatife dalam
memberikan materi kepada siswanya tentang Olahraga Tenis Meja.
·
Bagi masyarakat makalah ini dapat dijadikan sebagai cerminan untuk
mengetahui bagaimana pentingnya olahraga terutama pada olahraga Tenis Meja.
·
Menambah
pengetahuan tentang Olahraga Tenis Meja.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tenis Meja
Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya
telah dicobanya bermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang,
entah sebagai pelampiasan rasa ingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua
game, mencoba set tenis meja yang baru diterimanya sebagai hadiah ulang tahun
atau hari natal. Dipasangnya pun di atas meja makan ! Ada juga yang mengikuti
pertandingan pingpong secara lebih mendalam.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas
umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap
sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus
ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai
pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami
berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style
permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui
dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang banyak
penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak
dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan
karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti..
3
2.2 Sejarah Tentang Tenis Meja
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan
kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola
plastic kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada
perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola
pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus
melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari
100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiriPada saat tenis meja
merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30
tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan
di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan
selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan,
yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 –
1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard
Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama
16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.
Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan
mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan
pemain–pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan
lebih maju.
4
2.3 Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Permainan tenis meja di
Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di
balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.
Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan,
antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.
Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada
tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi
PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Teknik
Memegang Bet (grip)
Teknik memegang bet merupakan faktor yang sangat
penting dalam permainan tenis meja. Secara garis besar pegangan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
3.1.1 Pegangan
seperti berjabat tangan (shakehand grip)
Pegangan shakehand sangat populer terutama di
negara-negara Eropa atau dunia Barat. Dengan pegangan ini seorang pemain dapat
menggunakan kedua sisi bet, baik forehand maupun backhand.
Kelebihannya :
·
Pegangan
yang paling multiguna
·
Satu-satunya
pegangan yang memungkinkan pukulan backhand memutar.
·
Pegangan
yang paling baik untuk backhand.
·
Pegangan
yang paling baik untuk bermain jauh dari meja.
·
Pegangan
yang paling baik untuk permainan bertahan.
·
Dapat
memukul dengan kuat ke sudut meja.
Kelemahannya :
·
lemah
menghadapi pukulan di tengah meja.
·
Sulit
untuk menggunakan pergelangan tangan pada beberapa pukulan.
6
3.1.2.
Pegangan seperti memegang tangkai pena (penholder grip)
Penholder grip atau pegangan tangkai pena dikenal
pula dengan pegangan Asia, walaupun akhirnya banyak pemain asia yang
menggunakan pegangan shakehand, pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang
dapat digunakan.
Kelebihannya :
·
Sangat
baik untuk melakukan pukulan forehand.
·
Pukulan
backhand yang cepat.
·
Mudah
menggunakan pergelangan tangan pada setiap pukulan khususnya saat melakukan
service.
·
Tidak
ada kelemahan bermain ditengah meja.
Kelemahannya :
·
Pukulan
backhand terkadang tersendat dan terbatas.
·
Tidak
baik untuk melakukan pukulan bertahan kecuali melakukan blok.
·
Pukulan
backhand yang jauh dari meja menjadi lemah.
3.2
Teknik siap sedia (stance)
Stance disini berarti : posisi kaki, badan dan tangan
pada saat menunggu bola atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance
utama yang bisa digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu :
7
3.2.1.
Square Stance
Square stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja,
biasanya posisi ini digunakan untuk siap menerima service dari lawan atau siap
kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke
samping kiri, kanan atau ke depan, kebelakang maupun diagonal pemain diharapkan
dapat mengembalikan bola dengan baik.
3.2.2. Side
Stance
Side
stance
berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke samping kanan.
Pada side stance, jarak antara bahu
ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi pemain tangan kanan, bahu
kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih dekat ke
net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan, bahu
kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke net. Posisi ini digunakan
dalam hampir semua gerakan memukul, kecuali pada saat menunggu
bola.
3.3 Teknik
Gerakan Kaki (footwork)
Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan
untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan
tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari
banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan : satu langkah, dua
langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke depan, ke
belakang, ke samping kiri, ke samping kanan atau diagonal.
8
Penggunaan gerakan kaki ini disesuaikan dengan
jarak yang harus diantisipasi antara bola yang datang dengan posisi pemain saat
itu. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau
hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola yang datang dengan posisi
pemain waktu itu agak jauh, dengan dua langkah sudah cukup. Tetapi jika
jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih.
Kesalahan yang sering terjadi pada footwork :
·
Kaki
memantul terlalu tinggi atau terangkat dari lantai.
·
Tidak
berada pada posisi akhir gerakan.
·
Tumit
melekat dilantai.
·
Anda
mengapai kearah kaki.
3.4 Teknik pukulan (stork)
Terdapat beberapa teknik pukulan dasar dalam
permainan tenis meja, antara lain :
3.4.1 Service
Service adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola
pertama kedalam permainan dengan cara memantulkan bola tersebut ke meja
penyaji, kemudian dipukul, dan bola harus melewati atas net dan akhirnya
memantul di meja lawan. Gerakan atau putaran yang diberikan pada bola bisa
bermacam-macam. Misalnya :
9
v Service topspin
Untuk spin yang maksimum, pukul bola dengan gerakan
menyerempet dari arah atas. Untuk kecepatan yang maksimum, lakukan service
menyilang agar bola mempunyai lebih banyak waktu sebelum jatuh. Cara melakukan
topspin yaitu, tarik tangan anda kebelakang dan lambungkan bola pada saat yang
bersamaan. Agar bola bergerak lebih cepat, tarik bet lurus kebelakang. Agar
bola lebih berputar, tarik bet sedikit kebawah. Saat bola akan turun, tarik bet
kearah depan pada siku anda. Pukul bola rendah diatas meja, dengan gerakan yang
sangat datar untuk bola cepat, dan dengan gerakan menyerempet dari arah atas
untuk bola berputar. Saat memukul, sentakkan pergelangan tangan anda kearah
atas untuk bola putar dan kearah depan untuk bola cepat. Bet harus tegak lurus
dengan lantai atau sedikit mengarah saat memukul.
v Service backspin
Service ini hampir sama dengan service topspin
namun terdapat perbedaan antara lain : bet harus terbuka saat melakukan
service. Gerakan bet sedikit kearah atas saat backspin dengan pergelangan
tangan yang dimiringkan keatas. Kemudian gerakan bet turun kearah bola, pukul
bola dibagian belakang sebelah bawah (serendah yang kamu bisa) dengan gerakan
menyerempet, sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak. Bola harus
bergerak perlahan karena kecepatan bet anda menimbulkan backspin pada
bola, bukan menimbulkan kecepatan.
3.4.2.
Push
Push adalah teknik memukul bola dengan gerakan
mendorong dan sikap bet terbuka. Push
biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan
pukulan-pukulan chop.
10
Beberapa bentuk push antara lain :
§ spin push
Untuk melakukan spin push, pukullah bola saat akan
jatuh dan serempet dengan menggunakan pergelangan tangan sekuatnya. Kontak
bagian bawah bola dengan bet yang tebuka lebar. Bola tidak boleh bergerak
cepat, kecepatan bet harus dibalikkan menjadi spin. Jaga agar bola tetap rendah
dan lawan anda tidak akan dapat melakukan serangan yang efektif.
§ Fast push
Push ini dapat dilakukan dengan cara mengontak bola
segera setelah bola memantul dan dorongkan bet kedepan dengan cepat. Ide yang
ada dalam push ini adalah untuk mendesak lawan secepat mungkin. Desak lawan
dengan mengarahkan bola pada backhand lawan agar tidak bisa menyerang dengan
forehand.
3.4.3 Drive
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan
gerakan bet dari bawah serong ke atasdan sikap bet tertutup. Besarnya sudut
yang diakibatkan oleh gerakan kemiringan bet bervariasi sesuai dengan arah
jatuhnya bola, putaran bola yang datang dari lawan dan tujuan pemukul itu
sendiri. Drive dapat digunakan
sebagai pukulan serangan atau dapat juga kita kontrol sesuai dengan keinginan.
3.4.4 Block
Block adalah teknik memukul bola dengan gerakan
menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup. Block biasanya digunakan untuk
mengembalikan bola-bola drive atau bola-bola dengan putaran atas ( top spin ).
11
3.4.5. Loop
Loop adalah pukulan topspin yang sangat keras yang
dilakukan hanya dengan menyerempet bola kearah atas dan kedepan.
Loop topspin dapat menimbulkan tiga hal :
ü Membuat bola melambung saat menyentuh meja.
ü Membuat lawan tidak mempersiapkan diri dengan
topspin yang datang memukul bola terlalu tinggi atau keluar dari meja.
ü Menarik bola kebawah saat bergerak, sehingga kita
dapat memukul bola lebih cepat tapi masih tetap dapat menyentuh meja.
ü Membuat bola melambung saat menyentuh meja.
ü Membuat lawan tidak mempersiapkan diri dengan
topspin yang datang memukul bola terlalu tinggi atau keluar dari meja.
ü Menarik bola kebawah saat bergerak, sehingga kita
dapat memukul bola lebih cepat tapi masih tetap dapat menyentuh meja.
3.4.6. Flip
adalah pengembalian bola pendek yang agresif, bola
akan menyentuh dua kali disisi meja lawan bila dibiarkan.Cara melakukan flip
yaitu :
·
langkahkan
kaki kanan kebawah meja.
·
Berat
badan dipindahkan ke keki kanan.
·
Tubuh
bagian atas menghadap bola.
·
Gerakkan
bet tepat dibelakang bola.
12
·
Sentakkan
pergelangan tangan dan siku.
·
Untuk
menghadapi backspin, pukulan sedikit diarahkan keatas dengan gerakan
menyerempet, putar bet disekitar bola.
·
Untuk
menghadapi topspin, atau menambah kecepatan, bola dipukul telak.
·
Pukul
bola saat berada pada puncak pantulan atau sebelumnya.
·
Bola
harus diarahkan kesisi forehand yang paling jauh atau lurus atau bagian siku
lawan.
·
Gerakan
akhir ke arah depan.
·
Mundur
dan kembali ke posisi lawan.
3.4.7. Chop
Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti
menebang pohon dengan kapak atau disebut juga dengan gerakan membacok. Pukulan chop dapat digunakan untuk mengembalikan
pukulan bola yang bermacam-macam.
Seorang pemain dapat meperoleh poin dengan
melakukan chop dengan tiga cara :
v Memperpanjang permainan, yaitu
mengembalikan setiap bola yang datang dengan chop sehingga lawan membuat kesalahan.
v Memaksakan kesalahan, yaitu mengembalikan bola
dengan menggunakan spin yang membingungkan atau tambahkan backspin pada bola
agar lawan membuat kesalahan.
v Menyerang, yaitu mengembalikan bola dengan mencari
pukulan yang lemah atau bola jatuh dan lakukan serangan, arahkan pada bagian
yang tidak dijaga lawan.
13
3.5 Perlengkapan Tenis
Meja
3.5.1 Bet atau Raket
Bet merupakan alat
utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon,
kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola
pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat
dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan
adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna,
Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi kecepatan penuh,
tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya
permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya.
Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan
semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber
dunia.
3.5.2 Bola
Secara tradisional bola
–bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola
disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun
demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan.
Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan
personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan
menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan
menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin dan
sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis
ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak
diduga.
14
3.5.3 Pakaian
Pilihlah kaos yang
sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan memilih
kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar
sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.Sebelum mulai pertandingan suatu
turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia
internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap
dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.
3.5.4 Meja TenisMeja
yang baik adalah meja
yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;
Panjang : 2,74 meter
Lebar :
1,52 meter
Panjang net : 1,83
meter
Tinggi:76cm
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar
2 cm.
3.5.5 Net
Net ini berfungsi
sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja
dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15
sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan
tali penopang net tersebut.Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas
permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan
permulaan meja tersebut.
15
3.6 Peraturan Tenis
Meja
3.6.1 Meja
Permukaan atas meja
yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi
empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini
harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
3.6.2 Net
a. Permukaan meja akan
dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ”
jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan
ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang
penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga
harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu,
beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m
sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus
berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3.6.3 Bola
a. Bola harus berbentuk
bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus
terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna
putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
3.6.4 Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas,
demikian juga bentuk dan beratnya.
b. ”Blade” ( bagian
raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu
seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam perkembangan yang sangat pesat, para penggemar
olahraga tennis meja dituntut untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya
lebih mendalam hingga ke detil-detilnya. Dengan demikian, kita akan mengetahui
cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik
bermain dan bertanding yang akan menuju kea rah keberhasilan. Kita tentu
sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui sistem
latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
4.2 Saran
4.2.1 Untuk pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang
olahraga pada umumnya dan pada bidang bola basket pada khususnya diharapkan
mampu melakukan program-program dbawah ini :
Ø Menyediakan sarana prasarana sesuai dengan standart.
Ø Memelihara sarana prasarana yang telah ada.
Ø Mempromosikan olahraga bola basket.
Ø Mendorong masyarakat untuk giat berolahraga.
4.2.2 Untuk
masyarakat seluruhnya tingkatkan terus jiwa olahraga.
17
DAFTAR PUSTAKA
http:\\Makalah
Tenis Meja\dhanzrie MAKALAH TENIS
MEJA.htm
http:\\Makalah
Tenis Meja\FIRDAUS FAHKAR MAKALAH
PERMAINAN TENIS MEJA.htm
http:\\Makalah
Tenis Meja\MAKALAH TENIS MEJA - OLAHRAGA.htm
http:\\Makalah
Tenis Meja\Makalah Tenis Meja (Pengertian. Teknik dasar dan Peraturan Tenis
Meja) ~ EnsikloPENJAS.htm
http:\\Makalah
Tenis Meja\SPORT DALAM MAKALAH BAHAN TENIS MEJA OLEH YUDI IKHWANI,S.PD
MAHASISWA S-2 MPO UNSYIAH sport dalam
makalah.htm
http:\\Makalah
Tenis Meja\Tenis meja - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
http:\\Makalah
Tenis Meja\TENIS MEJA (Artikel Makalah Olahraga
Permainan Bola Kecil) Jun'S
blG.htm
No comments:
Post a Comment