Saturday 22 March 2014

MAKALAH Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Olahraga Tenis Meja

MAKALAH
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Olahraga Tenis Meja
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Di SMA Negeri Jatinangor

Disusun Oleh :
Ratna Eka Rahmawati
KELAS : XII IPA 4


SMA NEGERI JATINANGOR
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.22 Tlp/Fax. (022)7782096/70357679 Sumedang, Website : http://smanjatinangor.sch.id,
2013
KATA PENGANTAR
            Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang ditentukan
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai olahraga tenis meja.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan. Amin.








Jatinangor, 09 Desember 2013

                                                                                 Penulis


i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................   i
DAFTAR ISI..............................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar belakang masalah ...........................................................................            1
1.2    Pembatasan Masalah ................................................................................           1
1.3    Tujuan Penelitian ......................................................................................          2
1.4    Metode Penelitian ......................................................................................         2
1.5    Manfaat Penelitian .....................................................................................         2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
            2.1 Pengertian Tenis Meja .................................................................................3
2.2 Sejarah Tentang Tenis Meja .........................................................................       4
2.3 Sejarah Tenis Meja di Indonesia ..................................................................        5
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
          3.1Teknik Memegang Bet (grip) .......................................................................       7
3.2 Teknik siap sedia (stance) ............................................................................        8
3.3 Teknik Gerakan Kaki (footwork) ..................................................................       9
3.4 Teknik pukulan (stork) ..................................................................................      10
3.5 Perlengkapan Tenis Meja ..............................................................................      15
3.6 Peraturan Tenis Meja ....................................................................................       17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1  Kesimpulan ......................................................................................................         18
4.2  Saran ................................................................................................................         18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................        19
LAMPIRAN ................................................................................................................         20














ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya olahraga dirasakan oleh manusia dalam aktivitasnya sehari-hari sehingga semua laporan masyarakat ikut serta didalamnya. Olahraga banyak macamnya salah satu diantaranya olahraga bidang tenis meja. Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja, tetapi juga anak-anak dan orang tua, pria atau wanita cukup besar peminatnya. Hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diikuti.
Pada dasarnya olahraga tenis meja merupakan olahraga yang berskala internasional, banyak negara yang ikut berperan dalam olimpiade atau pesta olahraga dunia, bahkan pada tahun 1977 kurang lebih 75 negara ikut bertanding di Bermingham (Inggris).

 1.2 Pembatasan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam pembuatan atau penyusunan makalah ini ditemukan beberapa rumusan masalah sebagaimana dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara orang bisa mengetahui tentang tenis meja ?
2. Bagaimana sejarah tentang tenis meja ?
3. Bagaimana cara orang mengetahui apa saja perlengkapan tenis meja ?
4. Bagaimana cara orang mengetahui peraturan tenis meja ?

1
1.3   Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui cara orang mengetahui tentang tenis meja.
2. Untuk mengetahui sejarah tentang tenis meja
3. Untuk mengetahui tentang perlengkapan tenis meja
4. Untuk mengetahui peraturan tenis meja
1.4   Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Studi Pustaka
            Pada teknik ini, penulis membaca literatur atau sumber dari buku dan internet yang berkaitan dengan Olahraga Tenis Meja.
1.5 Manfaat Penelitian
·         Bagi siswa dan para remaja makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan dalam Olahraga Tenis Meja.
·         Bagi guru makalah ini dapat dijadikan strategi alternatife dalam memberikan materi kepada siswanya tentang Olahraga Tenis Meja.
·         Bagi masyarakat makalah ini dapat dijadikan sebagai cerminan untuk mengetahui bagaimana pentingnya olahraga terutama pada olahraga Tenis Meja.
·         Menambah pengetahuan tentang Olahraga Tenis Meja.



2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tenis Meja
Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah dicobanya bermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang, entah sebagai pelampiasan rasa ingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua game, mencoba set tenis meja yang baru diterimanya sebagai hadiah ulang tahun atau hari natal. Dipasangnya pun di atas meja makan ! Ada juga yang mengikuti pertandingan pingpong secara lebih mendalam.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti..


3
2.2 Sejarah Tentang Tenis Meja
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiriPada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.
Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.





4
2.3 Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut. Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.



5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Teknik Memegang Bet (grip)
Teknik memegang bet merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan tenis meja. Secara garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
3.1.1 Pegangan seperti berjabat tangan (shakehand grip)
Pegangan shakehand sangat populer terutama di negara-negara Eropa atau dunia Barat. Dengan pegangan ini seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet, baik forehand maupun backhand.
Kelebihannya : 
·         Pegangan yang paling multiguna
·         Satu-satunya pegangan yang memungkinkan pukulan backhand memutar.
·         Pegangan yang paling baik untuk backhand.
·         Pegangan yang paling baik untuk bermain jauh dari meja.
·         Pegangan yang paling baik untuk permainan bertahan.
·         Dapat memukul dengan kuat ke sudut meja.
Kelemahannya :
·         lemah menghadapi pukulan di tengah meja.
·         Sulit untuk menggunakan pergelangan tangan pada beberapa pukulan.
6
3.1.2.  Pegangan seperti memegang tangkai pena (penholder grip)
Penholder grip atau pegangan tangkai pena dikenal pula dengan pegangan Asia, walaupun akhirnya banyak pemain asia yang menggunakan pegangan shakehand, pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang dapat digunakan.
Kelebihannya :
·         Sangat baik untuk melakukan pukulan forehand.
·         Pukulan backhand yang cepat.
·         Mudah menggunakan pergelangan tangan pada setiap pukulan khususnya saat melakukan service.
·         Tidak ada kelemahan bermain ditengah meja.
Kelemahannya :
·         Pukulan backhand terkadang tersendat dan terbatas.
·         Tidak baik untuk melakukan pukulan bertahan kecuali melakukan blok.
·         Pukulan backhand yang jauh dari meja menjadi lemah.
3.2 Teknik siap sedia (stance)
Stance disini berarti : posisi kaki, badan dan tangan pada saat menunggu bola atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang bisa digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu :


7
3.2.1.  Square Stance
Square stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja, biasanya posisi ini digunakan untuk siap menerima service dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri, kanan atau ke depan, kebelakang maupun diagonal pemain diharapkan dapat mengembalikan bola dengan baik.
3.2.2. Side Stance
Side stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke samping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi pemain tangan kanan, bahu kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih dekat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan, bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke net. Posisi ini digunakan dalam hampir semua  gerakan  memukul, kecuali pada saat menunggu bola.
3.3 Teknik Gerakan Kaki (footwork)
Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan : satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke depan, ke belakang, ke samping kiri, ke samping kanan atau diagonal.


8
Penggunaan gerakan kaki ini disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi antara bola yang datang dengan posisi pemain saat itu. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain waktu itu agak jauh, dengan dua langkah sudah cukup. Tetapi jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih.
Kesalahan yang sering terjadi pada footwork :
·         Kaki memantul terlalu tinggi atau terangkat dari lantai.
·         Tidak berada pada posisi akhir gerakan.
·         Tumit melekat dilantai.
·         Anda mengapai kearah kaki.

3.4 Teknik pukulan (stork)
Terdapat beberapa teknik pukulan dasar dalam permainan tenis meja, antara lain :
3.4.1 Service
Service adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama kedalam permainan dengan cara memantulkan bola tersebut ke meja penyaji, kemudian dipukul, dan bola harus melewati atas net dan akhirnya memantul di meja lawan. Gerakan atau putaran yang diberikan pada bola bisa bermacam-macam. Misalnya :



9
v  Service topspin
Untuk spin yang maksimum, pukul bola dengan gerakan menyerempet dari arah atas. Untuk kecepatan yang maksimum, lakukan service menyilang agar bola mempunyai lebih banyak waktu sebelum jatuh. Cara melakukan topspin yaitu, tarik tangan anda kebelakang dan lambungkan bola pada saat yang bersamaan. Agar bola bergerak lebih cepat, tarik bet lurus kebelakang. Agar bola lebih berputar, tarik bet sedikit kebawah. Saat bola akan turun, tarik bet kearah depan pada siku anda. Pukul bola rendah diatas meja, dengan gerakan yang sangat datar untuk bola cepat, dan dengan gerakan menyerempet dari arah atas untuk bola berputar. Saat memukul, sentakkan pergelangan tangan anda kearah atas untuk bola putar dan kearah depan untuk bola cepat. Bet harus tegak lurus dengan lantai atau sedikit mengarah saat memukul.
v  Service backspin
Service ini hampir sama dengan service topspin namun terdapat perbedaan antara lain : bet harus terbuka saat melakukan service. Gerakan bet sedikit kearah atas saat backspin dengan pergelangan tangan yang dimiringkan keatas. Kemudian gerakan bet turun kearah bola, pukul bola dibagian belakang sebelah bawah (serendah yang kamu bisa) dengan gerakan menyerempet, sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak. Bola harus bergerak  perlahan karena kecepatan bet anda menimbulkan backspin pada bola, bukan menimbulkan kecepatan.
3.4.2.  Push
Push adalah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Push biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan pukulan-pukulan chop.

10
Beberapa bentuk push antara lain :
§  spin push
Untuk melakukan spin push, pukullah bola saat akan jatuh dan serempet dengan menggunakan pergelangan tangan sekuatnya. Kontak bagian bawah bola dengan bet yang tebuka lebar. Bola tidak boleh bergerak cepat, kecepatan bet harus dibalikkan menjadi spin. Jaga agar bola tetap rendah dan lawan anda tidak akan dapat melakukan serangan yang efektif.
§  Fast push
Push ini dapat dilakukan dengan cara mengontak bola segera setelah bola memantul dan dorongkan bet kedepan dengan cepat. Ide yang ada dalam push ini adalah untuk mendesak lawan secepat mungkin. Desak lawan dengan mengarahkan bola pada backhand lawan agar tidak bisa menyerang dengan forehand.        
3.4.3 Drive
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atasdan sikap bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan oleh gerakan kemiringan bet bervariasi sesuai dengan arah jatuhnya bola, putaran bola yang datang dari lawan dan tujuan pemukul itu sendiri. Drive dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga kita kontrol sesuai dengan keinginan.
3.4.4 Block
Block adalah teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup. Block biasanya digunakan untuk mengembalikan bola-bola drive atau bola-bola dengan putaran atas ( top spin ).
11
3.4.5.  Loop
Loop adalah pukulan topspin yang sangat keras yang dilakukan hanya dengan menyerempet bola kearah atas dan kedepan.
Loop topspin dapat menimbulkan tiga hal :
ü  Membuat bola melambung saat menyentuh meja.
ü  Membuat lawan tidak mempersiapkan diri dengan topspin yang datang memukul bola terlalu tinggi atau keluar dari meja.
ü  Menarik bola kebawah saat bergerak, sehingga kita dapat memukul bola lebih cepat tapi masih tetap dapat menyentuh meja.
ü  Membuat bola melambung saat menyentuh meja.
ü  Membuat lawan tidak mempersiapkan diri dengan topspin yang datang memukul bola terlalu tinggi atau keluar dari meja.
ü  Menarik bola kebawah saat bergerak, sehingga kita dapat memukul bola lebih cepat tapi masih tetap dapat menyentuh meja.
3.4.6.  Flip
adalah pengembalian bola pendek yang agresif, bola akan menyentuh dua kali disisi meja lawan bila dibiarkan.Cara melakukan flip yaitu :
·         langkahkan kaki kanan kebawah meja.
·         Berat badan dipindahkan ke keki kanan.
·         Tubuh bagian atas menghadap bola.
·         Gerakkan bet tepat dibelakang bola.
12
·         Sentakkan pergelangan tangan dan siku.
·         Untuk menghadapi backspin, pukulan sedikit diarahkan keatas dengan gerakan menyerempet, putar bet disekitar bola.
·         Untuk menghadapi topspin, atau menambah kecepatan, bola dipukul telak.
·         Pukul bola saat berada pada puncak pantulan atau sebelumnya.
·         Bola harus diarahkan kesisi forehand yang paling jauh atau lurus atau bagian siku lawan.
·         Gerakan akhir ke arah depan.
·         Mundur dan kembali ke posisi lawan.
3.4.7.  Chop
Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut juga dengan gerakan membacok. Pukulan chop dapat digunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam-macam.
Seorang pemain dapat meperoleh poin dengan melakukan chop dengan tiga cara :
v  Memperpanjang permainan, yaitu mengembalikan setiap bola yang datang dengan chop sehingga lawan membuat kesalahan.
v  Memaksakan kesalahan, yaitu mengembalikan bola dengan menggunakan spin yang membingungkan atau tambahkan backspin pada bola agar lawan membuat kesalahan.
v  Menyerang, yaitu mengembalikan bola dengan mencari pukulan yang lemah atau bola jatuh dan lakukan serangan, arahkan pada bagian yang tidak dijaga lawan.


13
3.5 Perlengkapan Tenis Meja
3.5.1 Bet atau Raket
Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia.

3.5.2 Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.


14
3.5.3 Pakaian
Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.

3.5.4 Meja TenisMeja
yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;
Panjang : 2,74 meter
Lebar   : 1,52 meter
Panjang net : 1,83 meter
Tinggi:76cm
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar
2 cm.

3.5.5 Net
Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut.Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.

15
3.6 Peraturan Tenis Meja
3.6.1 Meja
Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
3.6.2 Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3.6.3 Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
3.6.4 Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. ”Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.

16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam perkembangan yang sangat pesat, para penggemar olahraga tennis meja dituntut untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam hingga ke detil-detilnya. Dengan demikian, kita akan mengetahui cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang akan menuju kea rah keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui sistem latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
4.2 Saran
4.2.1 Untuk pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang olahraga pada umumnya dan pada bidang bola basket pada khususnya diharapkan mampu melakukan program-program dbawah ini :
Ø  Menyediakan sarana prasarana sesuai dengan standart.
Ø  Memelihara sarana prasarana yang telah ada.
Ø  Mempromosikan olahraga bola basket.
Ø  Mendorong masyarakat untuk giat berolahraga.
4.2.2 Untuk masyarakat seluruhnya tingkatkan terus jiwa olahraga.


17
DAFTAR PUSTAKA
http:\\Makalah Tenis Meja\dhanzrie  MAKALAH TENIS MEJA.htm
http:\\Makalah Tenis Meja\FIRDAUS FAHKAR  MAKALAH PERMAINAN TENIS MEJA.htm
http:\\Makalah Tenis Meja\MAKALAH TENIS MEJA - OLAHRAGA.htm
http:\\Makalah Tenis Meja\Makalah Tenis Meja (Pengertian. Teknik dasar dan Peraturan Tenis Meja) ~ EnsikloPENJAS.htm
http:\\Makalah Tenis Meja\SPORT DALAM MAKALAH BAHAN TENIS MEJA OLEH YUDI IKHWANI,S.PD MAHASISWA S-2 MPO UNSYIAH   sport dalam makalah.htm
http:\\Makalah Tenis Meja\Tenis meja - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
http:\\Makalah Tenis Meja\TENIS MEJA (Artikel Makalah Olahraga  Permainan Bola Kecil)   Jun'S blG.htm

No comments:

Post a Comment