Saturday 22 March 2014

TUGAS Pendidikan Kewarganegaraan Pengertian Pers, Manfaat Adanya Pers, Jenis-Jenis Pers, Bagaimana Cara Bekerja Sebagai Pers

TUGAS
Pendidikan Kewarganegaraan
Pengertian Pers, Manfaat Adanya Pers, Jenis-Jenis Pers,
Bagaimana Cara Bekerja Sebagai Pers
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Di SMA Negeri Jatinangor

Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.22 Tlp/Fax. (022) 7782096/70357679 Sumedang,
2013



1.      Pengertian pers
Pers adalah badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala. Secara etimologis,kata Pers (Belanda), atau Press (inggris), atau presse (prancis), berasal dari bahasa latin, perssare dari kata premere, yang berarti “Tekan” atau “Cetak”” yang merujuk pada alat cetak kuno yang digunakan dengan menekan secara keras untuk menghasilkan  karya cetak pada lembaran kertas, definisi terminologisnya adalah “media massa cetak” atau “media cetak”.Media massa, menurut Gamle & Gamle adalah bagian komunikasi antara manusia (human communication), dalam arti, media merupakan saluran atau sarana untuk memperluas dan memperjauh jangkauan proses penyampaian pesan antar manusia.
1.1 Pengertian Pers menurut para ahli
·         Menurut Oemar Seno Adji
1.    Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan kata tertulis
2.    Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.
·         Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pers berarti:
1.  alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
2. alat untuk menjepit atau memadatkan
3. surat kabar dan majalah yang berisi berita
4. orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
·         UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers 
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Dari pengertian pers menurut UU No. 40 Tahun 1999, pers memiliki dua arti, arti luas dan sempit. Dalam arti luas, pers menunjuk pada lembaga sosial atau pranata sosial yang melaksanakan kegiatan jurnalistik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.  Sedanglan dalam arti sempit, pers  merujuk pada wahana / media komunikasi massa baik yang lektronik dan cetak.
Wahana komunikasi massa ada dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik.  Media massa elektronik, adalah media massa yang menyajikan informasi dengan  cara mengirimkan informasi melalui peralatan elektronik, seperti radio, televisi, internet, film.  Sedangkan media massa cetak, adalah segala bentuk media massa yang menyajikan informasi dengan cara mencetak informasi itu di atas kertas.  Contoh, Koran, majalah, tabloid, bulletin.
·         Raden Mas Djokomono 
Pers adalah yang membentuk pendapat umum melalui tulisan dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang mampu membakar semangat para pejuang dalam memperjuangkan hak hak Bangsa Indonesia masa penjajahan Belanda.
·         Raden Eep Saefulloh Fatah 
Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan mempunyai peranan yang penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah
·         Wilbur Schramm 
Dalam bukunya Four Theories of the Press yang ditulis oleh Wilbur Schramm dkk mengemukakan 4 teori terbesar pers, yaitu the authotarian, the libertarian, the social responsibility dan the soviet communist theory. Keempat teori tersebut mengacu pada satu pengertian pers sebagai pengamat, guru, dan forum yang menyampaikan pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka ditengah tengah mesyarakat
·         Mc. Luhan 
Pers sebagai the extended man, yaitu yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan peristiwa satu dengan peristiwa lain pada moment yang bersamaan
·         Aim Abdulkarim
Pers merupakan perusahaan yang berbentuk badan hukum sehingga hasil cetakannya harus dapat dipertanggungjawabkan  
·         Weiner
Pers adalah "wartawan cetak" atau "media cetak", "publisitas" atau "peliputan berita, dan "mesin cetak" atau "naik cetak"
·         Berdasarkan Ilmu Komunikasi, Pengertian pers yaitu:
1. Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio, dan televisi
4. Orang - orang yang bergerak dalam penyiaran berita
5.Media penyiaran berita, yakni surat kabar, majalah, radio, dan televisi
·         Pasal 1 Ayat (1) UU No. 11 Tahun 1966
Pers adalah lembaga kemasyarakatan alat revolusi yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa yang bersifat umum berupa penerbitan yang teratur waktunya, diperlengkapi atau tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat teknik lainnya.
·         Puslit Kemasyarakatan & Kebudayaan (Indonesia)
Pers merupakan alat revolusi, alat kontrol sosial, alat pendidikan, alat penyalur dan pembentuk pendapat umum serta penggerak massa
·         Ensiklopedi pers indonesia menyebutkan bahwa istilah pers merupakan sebutan bagi penerbit/
perusahaan/ kalangan yang berkaitan dengan media masa atau wartawan.


2. Manfaat Adannya Pers
Mengingat pers Indonesia tidak lagi mengacu pada pers pembangunan, maka manfaat pers di Indonesia sama seperti manfaat pers yang bertanggung jawab. Dalam bab II pasal 3 ayat 1 UU No. 40 Tahun 1999 Tentang pers disebutkan bahwa “Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.” Sedangkan pada ayat 2 disebutkan bahwa “ Pers Nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi”. Manfaat itu terlihat dari fungsi pers secara umum, yaitu:
1. Informasi
Fungsi pers sebagai media informasi menunjukkan bahwa pers adalah sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secepatnya kepada masyarakat luas. Berbagai keinginan, aspirasi, pendapat, sikap, perasaan, manusia bisa disebarkan melalui pers. Seperti halnya kampanye politik dalam pilkada DKI jakarta kemaren, aspirasi dan keinginan masyarakat jakarta bisa disampaikan melului pers dan media. Begitupun juga dengan para kandidat gubernur DKI. Mereka bisa menyampaikan visi misinya dalam membenahi dan memajukan kota jakarta.
Fungsi pendidikan ini antara lain yang membedakan pers sebagai lembaga kemasyarakatan dengan lembaga kemasyarakatan yang lain. Sebagai lembaga ekonomi, pers memang dituntut berorientasi komersial untuk memperoleh keuntungan finansial. Namun orientasi dan misi komersial ini sama sekali tidak boleh mengurangi apalagi meniadakan fungsi pers dan tanggung jawab sosial pers diantaranya ikut mencerdaskan generasi bangsa.
Pers sebagai media pendidikan ini mencakup semua sektor kehidupan, baik ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Dalam bidang politik semisal mengenai pilkada. Pers memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pendidikan politik sehingga masyarakat memahami model pilkada yang baru kali pertama digelar.
2. Hiburan
Charles R. Wright mengatakan fungsi komunikasi ( pers ) diantaranya adalah sebagai hiburan yang menunjukkan pada tindakan-tindakan komunikatif yang terutama dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental yang dimilikinya. Artinya apapun pesan rekreatif yang disampaikan mulai dari cerita pendek sampai teka-teki silang dan anekdot, tidak boleh yang bersifat negatif apalagi destruktif.
Hiburan disini bukan dalam arti menyajikan tulisan-tulisan atau tayangan atau bahkan informasi mengenai jenis-jenis hiburan yang disenangi masyarakat. Akan tetapi, menghibur dalam arti menarik pembaca dengan menyuguhkan hal-hal yang ringan diantara sekian banyak informasi berita berat dan serius.
3. Kontrol Sosial
Dalam negara yang menganut asas demokrasi, hak-hak rakyat sagat dihargai, karena memang kedaulatan negara ditangan rakyat. Dan dalam sebuah negara demokrasi yang ada di Indonesia khususnya terdapat 3 pilar yaitu bisa disebut dengan Trias Politika yaitu adanya pertama legislative yang berwenang untuk membentuk undang-undang. Kedua executive lembaga negara yang bertugas sebagai pelaksana undang-undang atau bisa juga disebut lembaga penyelenggara negara. Ketiga judicial yang berwenang mengawal dan mengawasi dan mengadili kedua jika menyalahi undang-undang.
Ketiga kekuasaan tersebut merupakan satu kesatuan sebagai pilar demokrasi. Namun selain itu terdapat pilar demokrasi keempat yaitu Pers. Kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak korup dan absolut.Dengan fungsi kontrol sosial yang dimilikinya tersebut pers disebut sebagai institusi sosial yang tak pernah tidur. Begitupun dengan Napoleon Bonaparte mengatakan bahwa ia lebih takut kepada pers dari pada ratusan ribu serdadu dengan sungkur terhunus.
4. Pers sebagai Media Pendidikan
Dalam Pembinaan Idiil Pers disebutkan bahwa pers harus dapat membantu pembinaan swadaya, merangsang prakarsa sehingga pelaksanaan demokrasi Pancasila, peningkatan kehidupan spiritual dan kehidupan material benar-benar dapat terwujud. Untuk memberikan informasi yang mendidik itu, pers harus menyeimbangkan arus informasi, menyampaikan fakta di lapangan secara objektif dan selektif. Objektif artinya fakta disampaikan apa adanya tanpa dirubah sedikit pun oleh wartawan dan selektif maksudnya hanya berita yang layak dan pantas saja yang disampaikan. Ada hal” yang tidak layak diekspose ke masyarakat luas.
5. Pers sebagai Media Entertainment
Dalam UU No. 40 Tahun 1999 pasal 3 ayat 1disebutkan bahwa salah satu fungsi pers adalah sebagai hiburan. Hiburan yang diberikan pers semestinya tidak keluar dari koridor-koridor yang boleh dan tidak boleh dilampaui. Hiburan yang sifatnya mendidik atau netral jelas diperbolehkan tetapi yang melanggar nilai-nilai agama, moralitas, hak asasi seseorang, atau peraturan tidak diperbolehkan. Hiburan yang diberikan pers kepada masyarakat yang dapat mendatangkan dampak negatif, terutama apabila hiburan itu mengandung unsur-unsur terlarang seperti pornografi dan sebagainya seharusnya dihindari.

6. Pers sebagai Lembaga Ekonomi
Beberapa pendapat mengatakan bahwa sebagian besar surat kabar dan majalah di Indonesia memperlakukan pembacanya sebagai pangsa pasar dan menjadikan berita sebagai komoditas untuk menarik pangsa pasar itu. Perlakuan ini menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan akhir pers. Konsekuensinya, pers senantiasa berusaha menyajikan berita yang disenangi pembaca.
3. Jenis – Jenis Pers
3.1 Secara garis besar wartawan terbagi atas 4:
1)    Wartawan profesional
            Adalah Wartawan yang memahami tugasnya dengan baik untuk memaksimalkan isi berita sesuai dengan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang baik dan benar yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan memenuhi etika.
2)    Wartawan Freelance
            Adalah Wartawan yang tidak terikat pada satu penerbitan atau satu surat kabar saja. Umumnya wartawan freelance mencari berita dan nantinya berita tersebut disalurkan keberbagai media.
3)    Koresponden
            Adalah Wartawan yang bertugas didaerah dan merupakan daerah yang berbeda dengan kantor pusat penerbit berita. Koresponden bertugas mencari berita yang nantinya akan dikirimkan melalui sarana komunikasi seperti telepon, faksimili, email dan lain-lain.
4)    Wartawan Kantor Berita
            Wartawan yang bertugas mencari berita untuk satu kantor berita dan nantinya akan disalurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang membutuhkan.

3.2.1Media massa tradisional

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film(layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
  1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
  2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
  3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima.
  4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
1. Media Massa Cetak (Printed Media).
Adalah media massa pertama kali muncul di dunia pada tahun 1920 an. Di kala itu pada awalnya media massa digunakan pemerintah untuk mendoktrin masayarakat, sehingga membawa masyrakat pembaca kepada suatu tujuan tertentu. Seperti teori jarum suntik pada teori komunikasi massa. Namun sekarang sudah sangat kebebasan pers, seperti timabal balik dari audiens.

Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

2. Media Massa Elektronik (Electronic Media).
Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama yaitu radio. Yaitu sebagai media audio yang menyampaikan pesan lewat suara. Kecepetatan dan ketepatan waktu dalam penyampain pesan radio tentu lebih cepat dengan menggunakan siaran langsung. Pada waktu penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan media massa radio berperan utama dalam penyebaran berita.
Setelah itu muncul Televisi yang lebih canggih bisa menayangkan gambar. Yaitu sebagai media massa audio visual.
Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3.2.2 Media massa modern

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
  1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya)
  2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
  3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
  4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
  5. Penerima yang menentukan waktu interaksi
3. Media Online (Online Media, Cybermedia),
Baru populer di abad 21, google lahir pada tahun 1997. Media internet bisa melebihi kemampuan media cetak dan elektronik. Apa yang ada pada kedua media tersebut bisa masuk dalam jaringan internet melalui website. Banyak kelebihan media maassa internet dibanding media yang lain.
Namun akses internet yang masih terbilang bebas bisa berbahaya bagi pengguna yang belum mengerti. Misalnya penipuan, pornografi dsb. Media internet tidak harus dikelola sebuah perusahaan layaknya media cetak dan elektronik,  melainkan bisa dilakukan oleh individu.yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

4. Bagaimana Cara Kerja Pers

1. Pada pagi hari, para redaktur mengadakan rapat untuk memantau peristiwa. Redaktur kemudian memberi  arahan kepada reporter untuk meliputnya. Pada peristiwa khusus, redaktur akan membuat penugasan tertulis.Pada jaman sekarang, alat komunikasi sangat membantu pelaksanaan rapat. Redaktur yang tak bisa datang ke rapat bisa mengirim perencanaan berita yang dibuat melalui email, blackbarry atau yang lain.
2. Reporter kemudian meliput peristiwa di lapangan. Saat ini, wartawan sudah dibekali dengan alat kominikasi yang canggih, sehingga mereka bisa langsung mengirim berita tak lama setelah peristiwa terjadi  kepada para redaktur.  
3. Pada sore, redaktur berkumpul lagi untuk menentukan berita yang akan dimuat di setiap halaman. Redaktur bertanggungjawab untuk menentukan berita apa yang cocok untuk halaman masing- masing.
Sebagai contoh redaktur ekonomi akan memuat sebagai headline berita soal kemiskinan, berita kedua membahas  perbankan, berita ketiga menulis soal usaha kecil dan sebagainya. 
4. Setelah itu redaktur akan mengedit tulisan reporter dan mengatur pemuatan di halaman masing-masing. Redaktur akan melengkapi foto dan grafis jika diperlukan. Dengan berbagai kelengkapan tadi, redaktur bertanggungjawab untuk menampilkan setiap halaman semenarik mungkin.
5. Berita yag sudah diturunkan di setiap halaman kemudian diolah lebih lanjut diolah oleh bagian layout. Setiap layouter bekerja sama dengan redaktur tulis  dan redaktur foto untuk membuat penampilan halaman seindah mungkin.
6. Selain diedit oleh redaktur halaman, tulisan juga diedit oleh redaktur bahasa. Redaktur bahasa bertabggungjawab tentang tata bahasa, pengejaan, dan memastikan penggunaan koma, titik dua, huruf besar secara benar.
7. Setelah halaman sudah jadi, untuk memastikan tampilan, masing-masing halaman akan dicetak kemudian ditempel di dinding. Redaktur akan melihat sekali lagi tampilan terakhir sebelum dikirim ke percetakan.
8. Selain redaktur, ada juga pengawas lain yang memantau proses penggarapan halaman. Pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur pelaksana juga ikut memantau. Tugas pemantauan sebenarnya ada di redaktur pelaksana, tapi lebih banyak yang mengawasi tentu lebih baik.
9. Tahap terakhir adalah pencetakan halaman di kertas koran. 
Begitulah cara media melakukan pekerjaan sehari-hari.



1.      Menulis Berita dengan cepat
Wartawan tentu saja bertugas untuk meliput berita & mengolahnya hingga dapat dibaca & dinikmati oleh pembaca. Pada era digital & internet ini kecepatan penulisan berita, akurasi, berikut kelengkapannya sangatlah diperlukan bagi para kuli tinta. Misalnya, berita A ditulis beberapa menit lalu, ternyata di media lainnya berita senada juga telah terbit. Maka dari itu, kecepatan menulis dan mengolah berita menjadi hal yang mutlak begi para kuli tinta ini.Sebelum meliput berita, biasannya ada pertemuan khusus antara redaktur dan wartawan di pagi hari.selanjutnya adalah pembagian job description dan berita yang perlu dimuat untuk hari selanjutnya.
2.      Meliput Berita
Untuk mendapatkan berita, wartawan perlu mewawancarai narasumber dan datang ke tempat lokasi. Sebab itulah, tugas meliput berita ini merupakan seni tersendiri yang diakui oleh banyak wartawan memiliki seni. Bagaimana mereka bisa mewawancarai narasumber yang pelit memberikan komentar atau mengolah bagaimana berita tersebut menjadi semakin menarik karena liputan yang mereka lakukan.Di Era yang serba instan dan cepat ini, kesigapan wartawan dalam mendapatkan berita sangatdiperlukan, selain itu adalah, bagaimana attitude seorang wartawan dalam mewawancarai narasumber.
3.      Menulis Berita dengan menguasai materi berita
Salah satu sifat dari cara kerja wartawan adalah bagaimana dirinya dapat berpacu dengan jam dan detik. Inilah yang disebut sebagai irama dan detak. Wartawan harus dengan cepat menguasai berita dan bagaimana mengolahnya sehingga enak dibaca. Selain itu, kecepatan sdan wawasan wartawan dalam menulis berita sangatlah diperlukan.
4.      Mengembangkan dan Mengolah Berita
Untuk menulis berita yang enak dibaca dan juga dibutuhkan, wartawan perlu memiliki keterampilan untuk mengembangkan berita. Pengembangan berita ini adalah melakukan beberapa riset terkait seputar berita yang akan ditulis. Misalnya, menulis berita mengenai kasus pembunuhan, maka anda juga perlu melakukan riset dengan mewawancarai anggota kepolisian setempat. Demikian halnya dengan saksi mata yang ada, Setelah mendapatkan cukup sumber data, dan juga beberapa fakta yang dapat memperkuat tulisan, baru anda dapat menulis berita dengan cermat dan juga berkualitas.
5.      Idealis dalam Menyampaikan
Berita yang disampaikan oleh wartawan harus tertulis rapi di dalam koran, tabloid, majalah, ataupun lainnya.wartawan harus bertanggung jawab terhadap beritatersebut, karena ditakutkan akan timbulnya kabar bohong yang bisa mempengaruhi iklim politik, sosial, ataupun budaya di sebuah negara.
6.      Mengawal berita

Mengawal berita yangtelah ia tulis di koran / media lainnya. Pembaca akan lebih menyukai berita yang benar (jujur) dan enak dibaca.

No comments:

Post a Comment