Pendidikan
Kewarganegaraan
Pengertian Pers,
Manfaat Adanya Pers, Jenis-Jenis Pers,
Bagaimana Cara Bekerja
Sebagai Pers
Pendidikan
Kewarganegaraan Di SMA Negeri Jatinangor
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.22 Tlp/Fax. (022)
7782096/70357679 Sumedang,
2013
1.
Pengertian pers
Pers adalah badan
yang membuat penerbitan media massa secara berkala.
Secara etimologis,kata Pers (Belanda), atau Press (inggris), atau presse (prancis), berasal dari bahasa latin, perssare dari kata premere, yang berarti
“Tekan” atau “Cetak”” yang merujuk pada
alat cetak kuno yang digunakan dengan menekan secara keras untuk menghasilkan karya
cetak pada lembaran kertas, definisi
terminologisnya adalah “media massa cetak” atau “media cetak”.Media massa,
menurut Gamle & Gamle adalah bagian komunikasi antara
manusia (human communication), dalam arti, media merupakan saluran atau
sarana untuk memperluas dan memperjauh jangkauan proses penyampaian pesan antar
manusia.
1.1 Pengertian Pers menurut para ahli
1. Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau
berita-berita dengan kata tertulis
2. Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass
communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan
kata-kata tertulis maupun dengan lisan.
1. alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
2. alat untuk menjepit atau memadatkan
3. surat kabar dan majalah yang berisi berita
4. orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
·
UU No. 40 tahun 1999
tentang Pers
Pers adalah lembaga
sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang
meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta
data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak,
media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Dari pengertian pers menurut UU No. 40 Tahun 1999, pers memiliki dua arti,
arti luas dan sempit. Dalam arti luas, pers menunjuk pada lembaga sosial
atau pranata sosial yang melaksanakan kegiatan jurnalistik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi. Sedanglan dalam arti sempit,
pers merujuk pada wahana / media komunikasi massa baik yang
lektronik dan cetak.
Wahana komunikasi massa ada dua jenis, yaitu media cetak dan media
elektronik. Media massa elektronik, adalah media massa yang
menyajikan informasi dengan cara mengirimkan informasi melalui
peralatan elektronik, seperti radio, televisi, internet,
film. Sedangkan media massa cetak, adalah segala bentuk media massa
yang menyajikan informasi dengan cara mencetak informasi itu di atas
kertas. Contoh, Koran, majalah, tabloid, bulletin.
·
Raden Mas
Djokomono
Pers adalah yang membentuk
pendapat umum melalui tulisan dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang mampu
membakar semangat para pejuang dalam memperjuangkan hak hak Bangsa Indonesia
masa penjajahan Belanda.
·
Raden Eep Saefulloh
Fatah
Pers merupakan pilar
keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan mempunyai peranan
yang penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi
pemerintah
·
Wilbur Schramm
Dalam bukunya Four
Theories of the Press yang ditulis oleh Wilbur Schramm dkk mengemukakan 4 teori
terbesar pers, yaitu the authotarian, the libertarian, the social
responsibility dan the soviet communist theory. Keempat teori tersebut mengacu
pada satu pengertian pers sebagai pengamat, guru, dan forum yang menyampaikan
pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka ditengah tengah mesyarakat
·
Mc. Luhan
Pers sebagai the
extended man, yaitu yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan
peristiwa satu dengan peristiwa lain pada moment yang bersamaan
·
Aim Abdulkarim
Pers
merupakan perusahaan yang berbentuk badan hukum sehingga hasil cetakannya harus
dapat dipertanggungjawabkan
·
Weiner
Pers
adalah "wartawan cetak" atau "media cetak",
"publisitas" atau "peliputan berita, dan "mesin cetak"
atau "naik cetak"
·
Berdasarkan Ilmu
Komunikasi, Pengertian pers yaitu:
1.
Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio, dan televisi
4. Orang - orang yang bergerak dalam penyiaran berita
5.Media penyiaran berita, yakni surat kabar, majalah, radio, dan
televisi
·
Pasal 1 Ayat (1) UU
No. 11 Tahun 1966
Pers
adalah lembaga kemasyarakatan alat revolusi yang mempunyai karya sebagai salah
satu media komunikasi massa yang bersifat umum berupa penerbitan yang teratur
waktunya, diperlengkapi atau tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri
berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat
teknik lainnya.
·
Puslit Kemasyarakatan
& Kebudayaan (Indonesia)
Pers
merupakan alat revolusi, alat kontrol sosial, alat pendidikan, alat penyalur
dan pembentuk pendapat umum serta penggerak massa
·
Ensiklopedi
pers indonesia menyebutkan
bahwa istilah pers merupakan sebutan bagi penerbit/
perusahaan/ kalangan yang berkaitan dengan media masa atau
wartawan.
2. Manfaat Adannya Pers
Mengingat pers Indonesia tidak lagi mengacu pada
pers pembangunan, maka manfaat pers di Indonesia sama seperti manfaat pers yang
bertanggung jawab. Dalam bab
II pasal 3 ayat 1 UU No. 40 Tahun 1999 Tentang pers disebutkan bahwa “Pers
nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan
kontrol sosial.” Sedangkan pada ayat 2 disebutkan bahwa “ Pers Nasional
dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi”. Manfaat itu terlihat dari fungsi pers secara umum, yaitu:
1. Informasi
Fungsi pers sebagai media informasi menunjukkan bahwa
pers adalah sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secepatnya kepada
masyarakat luas. Berbagai keinginan, aspirasi, pendapat, sikap, perasaan,
manusia bisa disebarkan melalui pers. Seperti halnya kampanye politik dalam
pilkada DKI jakarta kemaren, aspirasi dan keinginan masyarakat jakarta bisa
disampaikan melului pers dan media. Begitupun juga dengan para kandidat
gubernur DKI. Mereka bisa menyampaikan visi misinya dalam membenahi dan
memajukan kota jakarta.
Fungsi pendidikan ini antara lain yang membedakan pers
sebagai lembaga kemasyarakatan dengan lembaga kemasyarakatan yang lain. Sebagai
lembaga ekonomi, pers memang dituntut berorientasi komersial untuk memperoleh
keuntungan finansial. Namun orientasi dan misi komersial ini sama sekali tidak
boleh mengurangi apalagi meniadakan fungsi pers dan tanggung jawab sosial pers
diantaranya ikut mencerdaskan generasi bangsa.
Pers sebagai media pendidikan ini mencakup semua
sektor kehidupan, baik ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Dalam bidang
politik semisal mengenai pilkada. Pers memiliki tanggung jawab besar dalam
memberikan pendidikan politik sehingga masyarakat memahami model pilkada yang
baru kali pertama digelar.
2. Hiburan
Charles R. Wright mengatakan fungsi komunikasi ( pers
) diantaranya adalah sebagai hiburan yang menunjukkan pada tindakan-tindakan
komunikatif yang terutama dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan
efek-efek instrumental yang dimilikinya. Artinya apapun pesan rekreatif yang disampaikan
mulai dari cerita pendek sampai teka-teki silang dan anekdot, tidak boleh yang
bersifat negatif apalagi destruktif.
Hiburan disini bukan dalam arti menyajikan
tulisan-tulisan atau tayangan atau bahkan informasi mengenai jenis-jenis
hiburan yang disenangi masyarakat. Akan tetapi, menghibur dalam arti menarik
pembaca dengan menyuguhkan hal-hal yang ringan diantara sekian banyak informasi
berita berat dan serius.
3. Kontrol Sosial
Dalam negara yang menganut asas demokrasi, hak-hak
rakyat sagat dihargai, karena memang kedaulatan negara ditangan rakyat. Dan
dalam sebuah negara demokrasi yang ada di Indonesia khususnya terdapat 3 pilar
yaitu bisa disebut dengan Trias Politika yaitu adanya pertama legislative
yang berwenang untuk membentuk undang-undang. Kedua executive
lembaga negara yang bertugas sebagai pelaksana undang-undang atau bisa juga
disebut lembaga penyelenggara negara. Ketiga judicial yang
berwenang mengawal dan mengawasi dan mengadili kedua jika menyalahi
undang-undang.
Ketiga kekuasaan tersebut merupakan satu kesatuan
sebagai pilar demokrasi. Namun selain itu terdapat pilar demokrasi keempat
yaitu Pers. Kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol
kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak
korup dan absolut.Dengan fungsi kontrol sosial yang dimilikinya tersebut pers
disebut sebagai institusi sosial yang tak pernah tidur. Begitupun dengan
Napoleon Bonaparte mengatakan bahwa ia lebih takut kepada pers dari pada
ratusan ribu serdadu dengan sungkur terhunus.
4. Pers sebagai Media Pendidikan
Dalam Pembinaan Idiil Pers disebutkan bahwa pers harus dapat membantu
pembinaan swadaya, merangsang prakarsa sehingga pelaksanaan demokrasi
Pancasila, peningkatan kehidupan spiritual dan kehidupan material benar-benar
dapat terwujud. Untuk memberikan informasi yang mendidik itu, pers harus
menyeimbangkan arus informasi, menyampaikan fakta di lapangan secara objektif
dan selektif. Objektif artinya fakta disampaikan apa adanya tanpa dirubah
sedikit pun oleh wartawan dan selektif maksudnya hanya berita yang layak dan
pantas saja yang disampaikan. Ada hal” yang tidak layak diekspose ke masyarakat
luas.
5. Pers sebagai Media Entertainment
Dalam UU No. 40 Tahun 1999 pasal 3 ayat 1disebutkan
bahwa salah satu fungsi pers adalah sebagai hiburan. Hiburan yang diberikan
pers semestinya tidak keluar dari koridor-koridor yang boleh dan tidak boleh
dilampaui. Hiburan yang sifatnya mendidik atau netral jelas diperbolehkan
tetapi yang melanggar nilai-nilai agama, moralitas, hak asasi seseorang, atau
peraturan tidak diperbolehkan. Hiburan yang diberikan pers kepada masyarakat
yang dapat mendatangkan dampak negatif, terutama apabila hiburan itu mengandung
unsur-unsur terlarang seperti pornografi dan sebagainya seharusnya dihindari.
6. Pers sebagai Lembaga
Ekonomi
Beberapa pendapat mengatakan bahwa sebagian besar surat kabar dan majalah
di Indonesia memperlakukan pembacanya sebagai pangsa pasar dan menjadikan
berita sebagai komoditas untuk menarik pangsa pasar itu. Perlakuan ini menjadikan
keuntungan materi sebagai tujuan akhir pers. Konsekuensinya, pers senantiasa
berusaha menyajikan berita yang disenangi pembaca.
3. Jenis – Jenis Pers
3.1 Secara garis besar wartawan terbagi atas 4:
1) Wartawan profesional
Adalah Wartawan yang memahami tugasnya dengan baik untuk memaksimalkan isi berita sesuai dengan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang baik dan benar yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan memenuhi etika.
1) Wartawan profesional
Adalah Wartawan yang memahami tugasnya dengan baik untuk memaksimalkan isi berita sesuai dengan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang baik dan benar yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan memenuhi etika.
2)
Wartawan Freelance
Adalah Wartawan yang tidak terikat pada satu penerbitan atau satu surat kabar saja. Umumnya wartawan freelance mencari berita dan nantinya berita tersebut disalurkan keberbagai media.
3) Koresponden
Adalah Wartawan yang bertugas didaerah dan merupakan daerah yang berbeda dengan kantor pusat penerbit berita. Koresponden bertugas mencari berita yang nantinya akan dikirimkan melalui sarana komunikasi seperti telepon, faksimili, email dan lain-lain.
4) Wartawan Kantor Berita
Wartawan yang bertugas mencari berita untuk satu kantor berita dan nantinya akan disalurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang membutuhkan.
Adalah Wartawan yang tidak terikat pada satu penerbitan atau satu surat kabar saja. Umumnya wartawan freelance mencari berita dan nantinya berita tersebut disalurkan keberbagai media.
3) Koresponden
Adalah Wartawan yang bertugas didaerah dan merupakan daerah yang berbeda dengan kantor pusat penerbit berita. Koresponden bertugas mencari berita yang nantinya akan dikirimkan melalui sarana komunikasi seperti telepon, faksimili, email dan lain-lain.
4) Wartawan Kantor Berita
Wartawan yang bertugas mencari berita untuk satu kantor berita dan nantinya akan disalurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang membutuhkan.
3.2.1Media massa tradisional
Media
massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi
yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan
sebagai berikut: surat
kabar, majalah, radio, televisi, film(layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat
ciri-ciri seperti:
- Informasi dari lingkungan
diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
- Media massa menjadi perantara
dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
- Penerima pesan tidak pasif dan
merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka
terima.
- Interaksi antara sumber berita
dan penerima sedikit.
1. Media Massa Cetak (Printed Media).
Adalah media massa pertama kali muncul di dunia pada
tahun 1920 an. Di kala itu pada awalnya media massa digunakan pemerintah untuk
mendoktrin masayarakat, sehingga membawa masyrakat pembaca kepada suatu tujuan
tertentu. Seperti teori jarum suntik pada teori komunikasi massa. Namun
sekarang sudah sangat kebebasan pers, seperti timabal balik dari audiens.
Media massa yang dicetak dalam lembaran
kertas.Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci
meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano),
(b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran
folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah
halaman lazimnya 4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya
4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan:
berita, opini, dan feature.
2. Media Massa Elektronik (Electronic Media).
Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama
yaitu radio. Yaitu sebagai media audio yang menyampaikan pesan lewat suara.
Kecepetatan dan ketepatan waktu dalam penyampain pesan radio tentu lebih cepat
dengan menggunakan siaran langsung. Pada waktu penyebaran informasi Proklamasi
Kemerdekaan media massa radio berperan utama dalam penyebaran berita.
Setelah itu
muncul Televisi yang lebih canggih bisa menayangkan gambar. Yaitu sebagai media
massa audio visual.
Jenis media massa yang isinya disebarluaskan
melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro,
seperti radio, televisi, dan film.
3.2.2 Media massa modern
Seiring
dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah
berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa
seperti internet dan telepon
selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri
seperti:
- Sumber dapat mentransmisikan
pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya)
- Isi pesan tidak hanya
disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
- Tidak ada perantara, interaksi
terjadi pada individu
- Komunikasi mengalir
(berlangsung) ke dalam
- Penerima yang menentukan waktu
interaksi
3. Media
Online (Online Media, Cybermedia),
Baru populer di abad 21, google lahir pada tahun 1997.
Media internet bisa melebihi kemampuan media cetak dan elektronik. Apa yang ada
pada kedua media tersebut bisa masuk dalam jaringan internet melalui website.
Banyak kelebihan media maassa internet dibanding media yang
lain.
Namun akses internet yang masih terbilang bebas bisa
berbahaya bagi pengguna yang belum mengerti. Misalnya penipuan, pornografi dsb.
Media internet tidak harus dikelola sebuah perusahaan layaknya media cetak dan
elektronik, melainkan bisa dilakukan oleh individu.yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).
4.
Bagaimana Cara Kerja Pers
1.
Pada pagi hari, para redaktur mengadakan rapat untuk memantau peristiwa.
Redaktur kemudian memberi arahan kepada
reporter untuk meliputnya. Pada peristiwa khusus, redaktur akan membuat
penugasan tertulis.Pada jaman sekarang, alat komunikasi sangat membantu
pelaksanaan rapat. Redaktur yang tak bisa datang ke rapat bisa mengirim
perencanaan berita yang dibuat melalui email, blackbarry atau yang lain.
2.
Reporter kemudian meliput peristiwa di lapangan. Saat ini, wartawan sudah
dibekali dengan alat kominikasi yang canggih, sehingga mereka bisa langsung
mengirim berita tak lama setelah peristiwa terjadi kepada para
redaktur.
3.
Pada sore, redaktur berkumpul lagi untuk menentukan berita yang akan dimuat di
setiap halaman. Redaktur bertanggungjawab untuk menentukan berita apa yang
cocok untuk halaman masing- masing.
Sebagai contoh redaktur ekonomi akan memuat sebagai headline berita soal kemiskinan, berita kedua membahas perbankan, berita ketiga menulis soal usaha kecil dan sebagainya.
Sebagai contoh redaktur ekonomi akan memuat sebagai headline berita soal kemiskinan, berita kedua membahas perbankan, berita ketiga menulis soal usaha kecil dan sebagainya.
4.
Setelah itu redaktur akan mengedit tulisan reporter dan mengatur pemuatan di
halaman masing-masing. Redaktur akan melengkapi foto dan grafis jika
diperlukan. Dengan berbagai kelengkapan tadi, redaktur bertanggungjawab untuk
menampilkan setiap halaman semenarik mungkin.
5.
Berita yag sudah diturunkan di setiap halaman kemudian diolah lebih lanjut
diolah oleh bagian layout. Setiap layouter bekerja sama dengan redaktur
tulis dan redaktur foto untuk membuat penampilan halaman seindah mungkin.
6.
Selain diedit oleh redaktur halaman, tulisan juga diedit oleh redaktur bahasa.
Redaktur bahasa bertabggungjawab tentang tata bahasa, pengejaan, dan memastikan
penggunaan koma, titik dua, huruf besar secara benar.
7.
Setelah halaman sudah jadi, untuk memastikan tampilan, masing-masing halaman
akan dicetak kemudian ditempel di dinding. Redaktur akan melihat sekali lagi
tampilan terakhir sebelum dikirim ke percetakan.
8.
Selain redaktur, ada juga pengawas lain yang memantau proses penggarapan
halaman. Pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur pelaksana juga ikut
memantau. Tugas pemantauan sebenarnya ada di redaktur pelaksana, tapi lebih
banyak yang mengawasi tentu lebih baik.
9.
Tahap terakhir adalah pencetakan halaman di kertas koran.
Begitulah
cara media melakukan pekerjaan sehari-hari.
1.
Menulis
Berita dengan cepat
Wartawan tentu saja bertugas untuk meliput berita
& mengolahnya hingga dapat dibaca & dinikmati oleh pembaca. Pada era
digital & internet ini kecepatan penulisan berita, akurasi, berikut
kelengkapannya sangatlah diperlukan bagi para kuli tinta. Misalnya, berita A
ditulis beberapa menit lalu, ternyata di media lainnya berita senada juga telah
terbit. Maka dari itu, kecepatan menulis dan mengolah berita menjadi hal yang
mutlak begi para kuli tinta ini.Sebelum meliput berita, biasannya ada pertemuan
khusus antara redaktur dan wartawan di pagi hari.selanjutnya adalah pembagian
job description dan berita yang perlu dimuat untuk hari selanjutnya.
2.
Meliput
Berita
Untuk mendapatkan berita, wartawan perlu
mewawancarai narasumber dan datang ke tempat lokasi. Sebab itulah, tugas
meliput berita ini merupakan seni tersendiri yang diakui oleh banyak wartawan
memiliki seni. Bagaimana mereka bisa mewawancarai narasumber yang pelit
memberikan komentar atau mengolah bagaimana berita tersebut menjadi semakin
menarik karena liputan yang mereka lakukan.Di Era yang serba instan dan cepat
ini, kesigapan wartawan dalam mendapatkan berita sangatdiperlukan, selain itu
adalah, bagaimana attitude seorang wartawan dalam mewawancarai narasumber.
3.
Menulis Berita
dengan menguasai materi berita
Salah satu sifat dari cara kerja wartawan adalah bagaimana dirinya
dapat berpacu dengan jam dan detik. Inilah yang disebut sebagai irama dan
detak. Wartawan harus dengan cepat menguasai berita dan bagaimana mengolahnya
sehingga enak dibaca. Selain itu, kecepatan sdan wawasan wartawan dalam menulis
berita sangatlah diperlukan.
4.
Mengembangkan
dan Mengolah Berita
Untuk menulis berita yang enak dibaca dan juga dibutuhkan, wartawan
perlu memiliki keterampilan untuk mengembangkan berita. Pengembangan berita ini
adalah melakukan beberapa riset terkait seputar berita yang akan ditulis.
Misalnya, menulis berita mengenai kasus pembunuhan, maka anda juga perlu
melakukan riset dengan mewawancarai anggota kepolisian setempat. Demikian
halnya dengan saksi mata yang ada, Setelah mendapatkan cukup sumber data, dan
juga beberapa fakta yang dapat memperkuat tulisan, baru anda dapat menulis
berita dengan cermat dan juga berkualitas.
5.
Idealis dalam
Menyampaikan
Berita yang disampaikan oleh wartawan harus tertulis rapi di dalam
koran, tabloid, majalah, ataupun lainnya.wartawan harus bertanggung jawab
terhadap beritatersebut, karena ditakutkan akan timbulnya kabar bohong yang
bisa mempengaruhi iklim politik, sosial, ataupun budaya di sebuah negara.
6.
Mengawal berita
Mengawal berita yangtelah ia tulis di koran / media lainnya.
Pembaca akan lebih menyukai berita yang benar (jujur) dan enak dibaca.
No comments:
Post a Comment